Lost Heaven

Anita prastya rahayu
Chapter #2

Awal kehancuran

Satu bulan berlalu setelah kontrak kerja itu ditanda tangani mereka memulai mengerjakan pesanan tuan Rudolf. Sebuah pabrik yang belum lama berkembang namun berani membuat sebuah keputusan untuk menerima pesanan dengan skala besar untuk ekspor. 

"Karyawan kita sepertinya tidak cukup untuk memenuhi permintaan mereka, mereka sudah dua minggu ini bekerja over time, bagaimana kalau kita nambah karyawan?"

"Mas yakin? mas kita aja belum tau bagaimana pendapatan kita dari kerjasama ini, nanti biaya kita malah jadi tambah besar."

"Mau gimana lagi kalau kita gak nyelesein itu nanti kita kena penalty kan."

"Sudahlah mas, aku pusing pesanan dari pelanggan kita yang disini jadi terabaikan gara gara pekerjaan baru ini, modal kita juga udah terkuras habis, belum lagi bayar semua karyawan yang over time, dan sekarang mas minta kita rekrut karyawan lagi, itu berarti kita harus nambah mesin dan sebagainnya, uang kita sudah mepet mas gak cukup." 

Haikal yang mulai merasakan sudah tidak mampu melanjutkan pekerjaan ini mulai menyerah, dia berpikir untuk mundur dari kontrak kerja yang ternyata diluar prediksinya. Modalnya yang sudah habis terkuras dalam waktu satu bulan untuk memenuhi semua pesanan Mr. Rudolf, namun dia mengingat tawaran Firman. Tanpa sepengetahuan Fatma dia menghubungi Fitman untuk meminta bantuan pinjaman modal dan juga untuk membayar cicilan di bank yang baru beberapa bulan kemarin dia ambil untuk mengembangkan usahanya. 

Firman dan ayahnya sangat senang mendengar permintaan Haikal untuk meminjam modal, tanpa pikir panjang mereka memberikan pinjaman modal dengan jumlah yang sangat besar beserta bunga yang akan siap mencekik Haikal. 

Haikal tak menyadari dirinya telah masuk ke dalam perangkap jebakan Firman dan ayahnya, setelah menerima pinjaman itu dia membeli semua perlatan yang dibutuhkan dan merekrut karyawan besara besaran. Melihat itu Fatma mulai mencurigai ada sesuatu di balik ini semua.

******

"Mas dari mana semua uang ini yang mas pakai untuk beli peralatan dan biaya produksi?" 

"Dari Firman." 

"Apa? kamu menerima pinjaman Firman, Astaughfirulloh mas uang sebanyak itu pinjaman dari Firman dan ayahnya, sadar kamu mas bagaimana kita kembalikan uang uang itu dalam waktu dua bulan."

Haikal hanya diam tak menjawab omelan istrinya, dia yang merasakan bahwa dirinya telah masuk kedalam perangkap Firman dengan memberinya pekerjaan diluar batas kemampuannya dan juga pinjaman modal dengan bunga mencekik. Benar saja semua terjadi sesuai sekenario Firman, kerjasama dengan Mr. Rudolf tak bisa Haikal penuhi sedangkan pesanan dari pelanggan lama mereka terbengkalai. 

Lihat selengkapnya