Flashback on...
Memilah-milih baju mana yang akan aku kenakan untuk pergi kencan di malam minggu pertamaku dengannya, akhirnya aku pun memutuskan untuk mengenakan atasan crop top berwarna hitam dan celana beige hitam dari brand lokal di lengkapi dengan sepatu vans hitam serta tas hitam ber-merk Mango. Tidak ketinggalan aku pun mencatok rambutku serta berdandan natural dan melengkapinya dengan mengenakan minyak wangi beraroma gardenia merk Zara.
Menghabiskan waktu setengah jam untuk bersiap nyatanya tidak membuatnya datang lebih awal, justru aku lah yang harus menunggu kedatangannya di dalam kamar. Menghabiskan total dua jam untuk menunggu, suara mobil terhenti di depan rumahku pun menarik perhatian dan aku segera bergegas untuk keluar kamar.
"Ca, mau kemana?" tanya mamah.
"Pergi dulu ya Mah" jawabku terburu-buru.
"Pakai baju kurang bahan kaya gini?" kritik papah seraya menatapku penuh peringatan.
"Baju kaya gini memang lagi model Pah" jawabku melirik kearah mamah berharap mendapat bantuan.
"Gabisa, gabisa. Lebih baik sekarang ganti bajunya atau kamu gak usah jalan sekalian" titah Papah.
"Udah deh Pah, zaman tuh udah modern. Jadi, biarian aja anaknya mau berpenampilan seperti apa yang penting kita tau dia pergi sama siapa" ujar Mamah membelaku.
"Memangnya kamu mau pergi sama siapa sih Ca, sampai sampai dandannya heboh kaya gini?" tanya Papah.
"Sama temen aku Pah, lagian heboh dari mana sih. Perasaan dandanan aku biasa-biasa aja. Papah aja yang berlebihan" protesku.
ting.. tong...
"Udah-udah kalian jangan ribut?! Mamah buka pintunya dulu" ujar Mamah menengahi dan berlalu membukakan pintu meninggalkan aku bersama Papah di ruang tamu.
"Selamat malam Tante" sapanya seraya menyalami tangan Mamah.
"Malam, siapa ya?" ujar Mamah.
"Ah ya, kenalin saya Leonardo" jawabnya.
"Pacarnya Caca?" tebak Mamah.
"Iya, Capri nya udah rapih Tan?" jawab Leo.
"Masuk dulu aja yuk" ajak Mamah.
"Iya Tan" setuju Leo.
Melihatnya berjalan masuk kedalam rumah dengan mengekor di belakang Mamah, Pipiku pun kian memanas melihat kehadirannya. Padahal dia hanya mengenakan kemeja Prada berwarna hitam, celana casual warna abu-abu serta sepatu dan tas impor ber-merk Dolce and Gabbana. Menyalami tangan Papah, kini kami semua pun terduduk bersama di ruang tamu.
"Kamu kenal Caca dimana?" tanya Papah yang mulai mengintrogasi Leo.
"Pah, please nanti aja ya tanya-tanyanya. Capri sama Leo udah di tunggu sama teman-teman yang lain takut nanti pulangnya malah kemaleman" pintaku.
"It's okay, Ca" ujar Leo menenangkan.
"Tapi nanti kemaleman Le" rengekku.
"Ca, sebentar aja" pinta Mamah menengahi.
"Tapi Mah" keluhku yang mendapat usapan tangan dari Mamah.
"Jadi, kalian kenal dimana?" lanjut Papah bertanya pada Leo.
"Saya sudah mengenal Capri sejak semasa SMP dan kebetulan kami kembali satu sekolah di SMA, dari situlah kami akhirnya kembali berkomunikasi lagi Om" jelas Leo seadanya.
"Sudah berapa lama kalian berpacaran?" tanya Mamah yang mulai ikut-ikutan mengintrogasi Leo.
"Baru berjalan satu minggu Tante" jawabnya.
"Kamu tinggal di daerah mana?" tanya Papah.
"Saya tinggal di daerah Kemang, Om" jawab Leo.
"Memang kalian mau pergi kemana?" timpa Papah.