Chapter 3 Sang Raja Dan Istana Gyeongbok
# Gangnam Distrik#
Kamar hotel yang aku tempati ini berukuran 2*3 meter dengan fasilitas memadai.
Penginapan di Korea biasanya menyediakan TV, komputer, handuk besar dan kecil,pakaian hotel,kulkas kecil di isi minuman kaleng dan air mineral,harga sewa permalam yaitu 120000 won ini termasuk hotel standart tak ada sarapan pagi dan tak dapat makan.
sedang yang fasilitasnya lebih sederhana,harganya lebih murah biasanya sewa motel dan harga sewa motel permalam antara 40000- 50000 won.
Setelah mandi segar pakai air hangat,aku pakai baju tidurku yang berwarna biru muda.Sambil minum teh jahe tanpa gula racikan bunda,aku mikir berapa sih bunda ngeluarin dana buat kirim aku ke Korea selatan,setelah ku hitung,tiket pesawat nggak murah,mana mungkin di bawah seratus ribu(Emang ke kota Malang Non?",),mobil sewaan yang di supiri Eva sama hotel yang lumayan bagus,nggak mungkin ini kelas melati walau bukan kelas bunga edelweis yang dapatnya harus naik gunung setidaknya bunga sakura si bunga subtropis yang di budidayakan di iklim tropis jadi agak sulit di bandingin bunga melati khas Indonesia.
",ngapain pusing mikirin tinggal nikmatin aja,besok aku harus mulai cari vivi..semoga cepat ketemu,malas aku di sini..nggak bisa makan soto ayam kesukaanku,sarapan nasi pecel dengan taburan peyek kacang tanah yang agak di renyek sikit plus tempe goreng",ucapku lirih sambil menguap,tak berapa lama aku mulai tertidur.
Aku berjalan diantara pohon pohon dalam kabut kecokelatan ,nun jauh di sana terlihat cahaya terang seperti nyala api unggun.
Aku terus berjalan sampai sebuah dahan membuat aku jatuh dan saat ini aku menyadari pakaian yang ku gunakan,aku memakai kebaya klasik dari bahan beludru warna hitam dengan bordiran benang emas di tambah bros berbentuk bunga mawar warna emas berpadu dengan jarit motif sekar peksi dengan sepatu warna hitam.
rambutku di sanggul ala RA Kartini.
saat aku mau berdiri,terdengar suara jeritan keras suara wanita tertangkap pendengaranku.
"Brughhh, agghh...su,,suudahhh..tolongg lepaskan dia" kali ini suara benda jatuh dan rintihan seorang lelaki yang aku dengar.
Ingin rasanya aku segera bangkit dan melihat apa yang sebenarnya terjadi, tapi tubuhku terasa lemas seperti tak ada tulang yang menyangga tubuhku.
"Sii,,siappaa di saanaa?" teriakku sedikit terbata, tapi tak ada jawaban apapun.
"Hahahahahaha...." kembali aku hanya mendengar suara dari arah belakangku, kali ini suara tawa lelaki yang sangat keras.
"Suu.sudah lepaskann diaa, aku mohonn, akkghhhmmm, hueekkk,,, bruakkk" sebenarnya suara apa ini, tadi ketawa, sekarang rintihan, dan barusan bunyi benda yang dilempar jatuh yang aku dengar.
"Kenapa tubuhku ini tidak bisa bergerak sedikitpun?, dan apa sebenarnya yang terjadi?" fikirku, kini aku hanya bisa terdiam dalam kebingunganku.
Belum hilang rasa bingungku, aku kembali mendengar sesuatu, kali ini bukan jeritan atau tawa, tapi suara langkah beberapa orang dan seperti suara benda diseret sedang menuju ke arah tempatku terjatuh tak berdaya.
"Syukurlah ada orang, toloong!" ucapku dengan suara lirihku.
Tapi saat sumber suara itu tepat berada di depanku, seketika itu rasa takut yang amat sangat segera aku rasakan.
Seorang lelaki penuh luka di sekujur tubuhnya sedang di seret di hadapanku oleh dua orang lelaki memakai baju serba hitam mirip ninja." hahahaha" tawa seorang lelaki yang tiba-tiba muncul di belakang mereka.
Lelaki bertubuh tinggi besar, dan bermuka sangar dengan brewok menghiasi mukanya memakai pakaian seperti gaun namun ada celana di dalamnya dengan tali di dadanya juga memakai topi berbentuk mirip topi nona Belanda yang lebar warna hitam transparan dengan pentulan berbentuk tabung dengan tali seperti kalung yang melingkar di bawah dagunya mirip untaian mutiara.
"Mereka siapa dan mau apa?" fikirku dalam perasaan tak menentu antara bingung dan takut.
"Astaga itukan lelaki yang kemarin hadir dalam mimpiku" gumamku saat kulihat lelaki yanag sedang terluka dengan darah mengalir dari kening,hidung, telinga, danmulutnya.
"Kalian apakan kangmas itu?, PEMMBBUUNUHHH" teriakku dengan sepenuh tenaga, tapi tak ada satupun dari mereka yang peduli dengan teriakanku.
Bahkan tidak ada satu orangpun yang menghiraukan keberadaanku."Kenapa?, kenapa mereka tidak sedikitpun mendengarku" ucapku lirih.
"Sudah cukup, cepat bawa dia itu kerumah sakit" lagi-lagi kucoba teriak ke arah mereka, tapi bukannya peduli dengan aku, justru mereka seperti sibuk berfikir.
"Sudah,tinggalin saja nih orang sialan ini di sini, biar tidak mengganggu langkah kita lagi" ucapan tanpa rasa dosa lelaki yang tadi datang paling terakhir.
"Baiklah, kita tinggal di sini?" jawab seorang lelaki yang masih asik memegangi lengan lelaki yang kemarin ada dalam mimpiku.
"Hahahahaha..... Cerdas juga kamu, sudah tinggalin dia di dekat batu itu hahahaha" tawa keras lelaki yang benar-benar tidak punya perasaan yang di ikuti perginya dua orang lelaki sambil menyeret lelaki yang terluka parah dengan kasarnya.
Setelah mendengar dan melihat semua kelakuan mereka, rasa takutku semakin menjadi-jadi.
Aku mengikuti mereka,laki laki itu kini di tinggal dekat batu besar sebesar mobil,laki laki yang juga memakai gaun biru tua dengan sabuk dari kain melingkar di pinggangnya warna perak lagi ada motif naganya, dalamnya celana warna biru tua dengan memakai sepatu warna hitam seperti terbuat dari beludru hitam di tambah ikat kepala warna biru tua dengan bulatan warna perak dan rambutnya di cempol ke atas mirip cara berhias lelaki jaman Majapahit tapi ini ras Mongoloid,dia hanya bisa merintih kesakitan dengan darah mengucur dari perutnya.
Saat rasa takut, rasa bingung, dan rasa penasaranku belum hilang, tiba-tiba ada sepasang tangan yang menutup mata dan telingaku sehingga aku tidak bisa lagi mendengar dan melihat apapun yang terjadi.
Dengan semua sisa tenagaku, kucoba berteriak sekencang-kencangnya berharap ada yang mendengar teriakanku."TOLOOOOONGGG"..!",bersamaan aku kembali ke alam nyata",Ya tuhan,apa yang terjadi?",
Hari ini aku pakai Kebaya modifikasi kutu baru warna merah tua tampil cantik dengan lengan pendek di permanis bros bunga mawar emas.
Di padu dengan Kain batik di modifikasi jadi rok 3/4 dan belahan tengah, untuk kesan ramping dan tungkai kaki jenjang.
Ku sasak rambut di bagian atas kepala untuk kesan vintage nan klasik dan sanggul cepol rambut panjangku untuk kesan lebih formal dan anggun.
Dan ku kenakan riasan natural untuk tampilan segar dan belia.
Tanganku membuka tas kecil yang ku pakai tadi malam dan ada lembaran kertas dari Eva,ya dia tahu aku sama Bunda ndak boleh main internet jadi dia mencetak artikel tentang istana Gyeongbokgung dari salah satu blogger Indonesia.
Wisata Sejarah di Istana Gyeongbokgung Seoul Korea, Penjaga Istananya Super Cool !
Jika kamu adalah tipe traveler yang suka dengan wisata sejarah, maka kunjungan ke Istana Gyeongbokgung atau sering juga disebut Istana Gyeongbok, bisa menjadi pilihan jalan-jalanmu saat berada di Seoul, Korea Selatan. Selain itu, masih berada dalam satu kawasan lokasi yang sama, kamupun bisa belajar tentang sejarah Korea di National Palace Museum of Korea yang letaknya bersebelahan dengan Istana Gyeongbok ini.
Menurut sejarahnya, Istana Gyeongbok merupakan salah satu dari 5 (lima) Istana yang ada di Seoul, yang merupakan Istana pada jaman Dinasti Joseon berkuasa (sekitar tahun 1392 – 1910).
Saat memasuki Istana ini dari pintu gerbang bagian depannya, pintu gerbang dengan 3 (tiga) buah pintu, maka yang tampak adalah hamparan halaman istana yang sangat luas, menyerupai lapangan, dengan beberapa bangunan berdiri megah disekelilingnya.
Nah, biar kamu bisa paham seluk beluk tentang Istana Gyeongbok ini, maka ada baiknya bisa mengunjungi beberapa spot bangunan yang ada dalam kawasan Istana ini, diantaranya
:Pintu Gerbang Utama & Istana Gyeongbokgung, Seoul
Geunjeongjeon (Imperial Throne Hall) : tempat yang digunakan untuk pertemuan para pejabat kerajaan, juga sebagai tempat dimana Raja mengeluarkan statement atau pernyataan-pernyataan tertentu, tempat Raja menerima tamu-tamu asingnya maupun sebagai tempat dilaksanakannya penobatan jabatan-jabatan penting di dalam keluarga kerajaan.