Blurb
Tik...Tik...Tik...
Tetesan hujan masih menggema diruangan yang luasnya melebihi lapangan bola. Malang diramu, kami terjebak sejak pagi tadi.
Aku, Rania dan Farah akhirnya duduk termangu pada sofa berkulit mengkilat yang terletak ditengah ruangan yang gelap dan kedap suara.
Hingga, teriakan Rania menjadi fokus mengerikan diantara aku dan Farah. Rani tersedot, ke dalam sebuah figura yang menampilkan hamparan luas padang rumput dengan senja yang menyerupai darah diujung sisi kanan dan pertempuran berdarah dihalaman sebuah kerajaan tertuang rapi disisi kiri.
Kami melihatnya, Rania tengah berada ditenga-tengah hutan. Dan kami, entah sejak kapan menyentuh figura tersebut.
Kulit Farah memucat, matanya seputih salju dan tubuhnya kian menjadi bayangan. Kilas selanjutnya, aku yang terhantam sebuah ingatan yang sangat menyakitkan.
Dan, inilah awal dari petualangan kami bertiga. Didalam figura yang tertulis disisi kirinya.
'Siapapun kalian, sentuhlan dan ubah cerita didalamnya. Kami, memerlukan kalian.'