Lot Foundation ✕ LEGABETR Land: Very stupid, what kind of story is this? messing around (series 1) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #1

Kembalinya Si Dosa Tersembunyi

'Hajime Akutsu' berdiri kaku di depan pintu kamar kakaknya. Bau 'eau de toilette' pria dan wangi 'pancake' bercampur menjadi satu, aroma khas 'Himari Akutsu', yang selalu ia anggap sebagai perpaduan aneh antara maskulinitas dan kepolosan palsu. Ia memegang koper Himari—koper yang ia harapkan akan membawa kakaknya pergi dari hidupnya untuk selamanya.

"Kau yakin tidak ada yang tertinggal, Himari?" tanya Hajime, suaranya berusaha terdengar netral, tapi ia gagal. Ada nada keputusasaan yang tertahan.

Himari, yang mengenakan kaus 'oversized' dan celana pendek biasa, berbalik. Rambutnya yang dicat 'pink' terang diikat dengan jepit rambut bunga-bunga kecil, memberikan kesan 'uke' yang sangat imut. Kontras dengan aura dan isi kamarnya.

"Tentu saja, Hajime! Barang-barangku sudah 'clear' semua. Ini rumahmu sekarang, kau bebas dari keberadaan 'jomok' ku yang mengganggu, 'hiks'!" Himari berpura-pura menangis dramatis, mengusap mata dengan punggung tangan.

"Syukurlah. Aku akan mengganti semua perabotanmu dengan perabotan yang tidak memancarkan aura 'seme'," gumam Hajime pelan, cukup keras untuk didengar.

Himari terkikik, "Aduh, adikku yang hetero. Tenang saja, energi 'queer' ku ini abadi. Tidak bisa dihapus hanya dengan gorden baru."

Hajime menghela napas panjang. Ia masih ingat momen terburuk tiga hari lalu, saat ia terpaksa membereskan sedikit barang Himari.

'Flashback:' Hajime membuka lemari dan matanya langsung tersambar oleh poster seukuran pintu kamar—karakter anime 'yaoi' favorit Himari, seorang pria 'bishonen' dengan otot perut yang absurd dan tatapan mata menantang.

Tepat di bawah poster itu, di atas tumpukan manga '18+ yaoi', tergeletak benda-benda yang membuat Hajime ingin muntah.

Pertama, sebuah 'kontol plastik' (dildo) berwarna ungu neon bebagai bentuk bahkan ada yang bisa dijangkarkan dikontol.

Kedua, beberapa potong 'C-String' berwarna-warni. Celana dalam yang belakangnya hanya berupa dua tali.

Hajime merasa wajahnya terbakar. Ia dengan panik menutup lemari itu, seolah benda-benda itu bisa menyebar seperti virus.

'Itu bukan cuma barang-barang aneh! Itu adalah 'deklarasi perang' terhadap norma!' pikirnya saat itu. 'Ini adalah alasan aku harus mengusir dia!'

"Aku butuh udara! Aku butuh rumah yang tidak berbau testosteron dan lavender!" teriak Hajime dalam hati, kembali ke masa kini.

"Kau sudah menelepon sahabat 'jomok' mu untuk menyambutmu di bandara LEGABETR?" tanya Hajime dingin.

"Tentu! Mereka bilang akan datang dengan kostum yang... 'memorable'. Aku tidak sabar!" kata Himari, matanya bersinar. "Ayo, pesawat kita sebentar lagi 'boarding'!"

Di dalam pesawat, jet pribadi kecil yang khusus melayani rute ke LEGABETR Land, suasananya terasa eksklusif dan sedikit aneh. Para penumpang lain berpenampilan 'sangat' modis, tetapi banyak yang memakai aksesoris unik seperti kalung rantai anjing atau 'choker' kristal.

Hajime mengenakan kemeja dan celana panjang biasa, mencoba menjadi 'invisible'. Himari, di sebelahnya, sudah mengeluarkan tabletnya.

"Lihat, Hajime! Ini adalah akun 'vlogger' favoritku di LEGABETR Land! Dia sedang mengajarkan cara baru untuk 'flirting' dengan 'sentuhan tatapan mata yang tidak senonoh'!" Himari menyodorkan tabletnya.

Hajime cepat-cepat menolak, "Aku sedang membaca buku teks Biologi."

"Aduh, adikku. Kapan kau akan berhenti membaca tentang sel dan mulai membaca tentang 'passion'?" Himari cemberut.

Lihat selengkapnya