Tett..tett..tett...suara klakson mobil terdengar begitu nyaringnya. Seorang gadis berambut ikal tampak sedang mengemudikan mobilnya dengan terburu-buru. Sambil menggigit sepotong roti tawar, rollan rambut yang menempel di poninya, begitu pun dengan eyeliner yang sebelah kanan tampak begitu lebih tebal dari pada sebelah kiri, membuat gadis tersebut terlihat begitu kesal. Belum lagi keadaan mobilnya itu sungguh sangat memprihatinkan sekali. Kertas-kertas yang berserakan di mana-mana, begitupun dengan tas dan buku-bukunya yang mengisi kekosongan jock mobilnya.
"Aishh, kenapa hari ini macet banget sih? Duh, bisa gawat kalau gue sampai telat!" gerutunya kesal seraya terus-menerus membunyikan klakson mobilnya.
Tiba-tiba saja terdengar suara nada dering maroon 5 - Animals terdengar begitu nyaringnya. Karena suaranya sangat mengganggu, dengan terpaksa gadis tersebut mengangkat panggilan telepon yang sudah mengganggunya itu dengan kesal.
"Apa sih, Key? Gue masih di jalan ini!" jawab gadis tersebut setelah melihat sebuah nama tertera begitu jelas di layar handphonenya.
"Rana Maharika Sadyana, elo di mana sekarang? Jam berapa ini? Elo lupa kalau sekarang mata kuliahnya pak Boni? Kalau lo sampai telat, elo bakalan di usir dari kelas!" teriaknya disebrang telepon sana dengan suaranya yang cempreng.
"Duh, gue masih di jalan Keyla Anastasya! Pak Boni belum datang, kan?" tanyanya gugup sambil menggigit-gigit jari tangannya.
"Belum, elo bisa agak cepetan nggak? 10 menit lagi masuk, nih!"
"Lu kira gue Kimmi Raikonen apa bisa sampai kampus dalam waktu 10 menit!" teriak gadis bernama Rana itu emosi bagaikan seekor banteng yang tengah mengamuk hingga membuat kedua lubang hidungnya itu mengeluarkan asap.
"Heh, suruh siapa lo telat coba? Makanya, jangan nonton drakor mulu, telat kan lo sekarang?" teriak gadis bernama Keyla yang sudah mulai naik pitam.
"Aishh, elo berisik banget, deh!" teriak Rana kembali kesal dan langsung mematikan panggilan telepon dari Keyla sahabatnya sejak kecil, yang kebetulan satu kampus bahkan satu kelas dengannya.
Karena kesal, Rana melempar handphonenya itu ke dashboard mobilnya. Setiap hari, Rana memang selalu bertengkar dengan Keyla mulai dari hal yang paling kecil sampai yang paling besar. Walaupun sering bertengkar, Rana dan Keyla ini sudah bersahabat hampir 15 tahun lamanya. Dan dalam kurun waktu 15 tahun itulah, Rana dan Keyla banyak mengalami suka-duka bersama sebagai seorang sahabat.
Karena waktu sudah semakin mepet, dengan sangat terpaksa Rana mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Namun, tiba-tiba saja sebuah mobil Toyota Rush menyalip mobil milik Rana hingga membuat mobil tersebut menabrak bagian sisi kiri mobilnya.
"Shitt! Berani banget itu orang nabrak mobil gue seenaknya! Lo fikir gue bakalan tinggal diam? Elo lihat aksi gue!"
Karena merasa tertantang, Rana dan pengemudi mobil Toyota Rush tersebut terlibat aksi yang menegangkan. Bagaikan dalam film Fast & Furious, mereka saling mendahului satu sama lainnya hingga membuat Rana berubah menjadi pengemudi liar yang ugal-ugalan di jalan. Karena terlalu asik menyalip, Rana dan pengemudi mobil Toyota Rush tersebut tidak sengaja saling menabrak satu sama lainnya hingga membuat Rana harus keluar dari mobilnya dengan kepala yang sudah mengeluarkan tanduk.