Api berkobar dengan besar di lantai tiga dan lantai empat rumah susun berlantai lima yang terletak di pinggiran kota Zelenny tersebut. Para penghuni yang menyadari kebakaran tengah melanda rusun mereka dengan segera berhamburan, berdesak-desakan di tangga darurat, menuju lantai terbawah gedung. Diantara mereka juga ada yang telah menghubungi 112, nomor yang akan langsung tersambung ke kantor pemadam kebakaran.
Sementara itu, di salah satu unit di lantai tiga rusun itu terduduk seorang gadis berambut cokelat gelap sedang menatap api yang berkobar, melahap barang-barangnya satu persatu. Ia hanya terdiam tanpa berusaha untuk keluar, menyelamatkan dirinya.
Apakah ini saat kematianku? Apakah akhirnya aku bisa meninggalkan segala kesakitan ini?
Di luar rumah susun tersebut telah berdatangan mobil pemadam kebakaran beserta ambulans. Para pemadam kebakaran berlarian ke dalam rusun, mulai mengevakuasi para penghuni yang masih terjebak di dalamnya. Belasan anggota lainnya menyemburkan air untuk memadamkan si jago merah yang sedang mengamuk. Asap hitam nampak mengebul, membumbung ke atas seolah ingin menyatu dengan awan petang di awal bulan Juni.
Hunter Blade, sang kapten, telah tiba di dalam rusun itu bersama dengan belasan anggotanya. Mereka menyebar ke seluruh lantai tiga dan empat untuk memeriksa dengan cermat, apakah masih ada orang-orang yang berada dalam gedung.