William dan Axell sedang memeriksa mesin-mesin mobil pemadam kebakaran yang sedang terparkir elok di pelataran kantor pemadam kebakaran. Rutinitas mereka sebelum mulai bekerja di pagi hari.
Dari jauh Axell melihat kelibat gadis berambut blonde turun dari mobil mewah berwarna silver dan melambaikan tangannya kepada Axell begitu mengetahui anggota termuda pasukan pemadam kebakaran itu sedang melihatnya. Ia meminta izin kepada sekuriti untuk masuk ke dalam lingkungan kantor pemadam kebakaran tersebut.
"Kak! Kak Samara datang!" ujarnya memberitahu William yang kala itu tengah berada di bagian bawah mobil.
Mendengar perkataan Axell, William segera keluar untuk menyambut gadis itu.
"Hai Axell! Hai William! Ini, cemilan untuk kalian semua," kata Samara dengan sumringah.
Axell segera meraih lima kotak besar pemberian Samara. "Wah, donat! Ini makanannya kesukaan kak Cedric!"
"Karena itulah aku membawanya."
"Terimakasih, kak Ara." Axell tersenyum hangat kepada Samara, yang dibalas dengan anggukan oleh gadis itu.
Axell segera membawa tiga kotak donat tersebut ke ruang istirahat mereka. Masih tersisa satu jam sebelum shift mereka dimulai.
"Tidak ingin menemui Cedric? Biasanya kau akan menemuinya meskipun ia mengusirmu."
Samara menggelengkan kepalanya. "Kalau tahu ini dariku, ia pasti tidak mau memakannya. Nanti bilang saja kalau ini kau yang beli. Ini hari ulang tahunnya. Setidaknya, aku ingin memberikan makanan kesukaannya di hari ini. Aku harus pergi sekarang. Bye!" Gadis itupun pergi meninggalkan area kantor pemadam kebakaran itu sebelum sempat William menjawabnya.
Sementara itu, di ruang makan, Axell sudah menata donat-donat pemberian Samara di atas piring-piring besar yang memang disediakan di sana. Cedric memasuki ruang makan kala Axell telah selesai dengan kegiatannya.
"Ah! Kak Cedric! Kakak pasti sudah lapar, kan? Ayo kita sarapan!"
Cedric memandang kotak donat itu dalam diam. Donat itulah yang dulu selalu dibelikan kakaknya setiap hari ulang tahunnya tiba. "Siapa yang membelinya?"
"Oh, ini ... tadi kak--"
"Aku yang membelinya." William masuk tepat waktu dan langsung memotong kalimat Axell yang bisa dipastikan akan membuat Cedric membuang semua donat-donat itu ke dalam tong sampah.
"Kau? Serius?" Cedric menatap curiga kepada William.
"Tentu saja. Kenapa?" Lelaki itu malah menjawab pertanyaan Cedric dengan pertanyaan.
Tiba-tiba suara ribut terdengar dari balik pintu. Hunter, Ethan, dan Shawn serta anggota pemadam kebakaran lainnya memasuki ruang makan.
"Wah! Ada donat! Kebetulan sekali, aku sedang lapar berat karena tadi malam aku lupa untuk makan!" Shawn baru akan menyentuh salah satu donat yang terletak cantik di atas meja tersebut, namun Hunter memukul tangannya hingga ia menarik kembali tangannya yang sudah memerah.
"Argh, Capt! Sakit!" ujarnya cemberut.
"Kau harus bertanya terlebih dahulu, makanan siapa ini dan meminta izin kepada pemiliknya, apa kau boleh memakannya atau tidak? Main serobot saja!" Hunter sudah bercekak pinggang.
"Karena ini ada di ruang makan kita, sudah pasti ini untuk kita makan. Bukan begitu, Axell?" Shawn meminta dukungannya namun Axell malah menggeleng kuat.
"Tidak. Seperti yang dikatakan Capt, kita harus meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya."
Seketika tawa para pasukan pemadam kebakaran itu meledak melihat gelagat Shawn dan Axell. Dua anggota termuda di pasukan pemadam kebakaran itu memang sering kali berbeda pendapat.