LOVE and DREAM

Nita Sari
Chapter #2

Peresmian Butik

Jam baru pukul 10 pagi, tapi Kia sudah sampai butik, dia mau pastiin kalau semuanya sudah siap mulai dari baju yang dipajang dan dekor yang sesuai dengan keinginannya. Kia sudah rapi, dia menggunakan blezer, dan rambut sebahunya dibiarkan terurai. Kia turun dari mobil, dia jalan masuk butik sambil senyum karena melihat karangan bunga di depan butik yang bertuliskan SELAMAT DATANG DI ACARA PERESMIAN KIA BOUTIQ.

 “Akhirnya hari yang gue tunggu-tunggu datang juga. Semoga semuanya bisa berjalan lancar.” Batin kia. Hp Kia berdering, yang nelpon adalah Ray, dan dia langsung angkat. Kia telponan sama Ray sambil melihat sekeliling butik yang sudah di dekorasi dengan banyak bunga mawar putih.

“Halo, Sayang.”

“Sayang, maafin aku ya.” Kata Ray.

“Maaf? Emang kamu salah apa?” Kia penasaran karena seinget dia Ray nggak pernah bikin salah dari kemarin.

“Aku nggak bisa datang ke acara peresmian butik kamu. Hari ini aku mendadak dapat tugas dari Pak Joy, aku harus ke Bandung karena ada meeting sama salah satu klien. Maafin aku ya?”

“Iya Sayang, nggak apa-apa. Yang penting kamu doain aku supaya semuanya bisa berjalan lancar.”

“Kalau soal itu, tanpa kamu suruh pun, aku pasti doain kamu.”

“Masasih ?” Tanya Kia dengan nada bercanda.

“Iya, masa aku bohong.” Ray meyakinkan Kia.

Kia ketawa mengdengar Ray.

“O ya sayang, setelah peresmian butik, aku akan lebih fokus lagi berkarya supaya karya aku bisa tampil di fashion show luar negri. Dan aku bisa jadi designer yang go internasional seperti janjiku ke almh Mamaku.” Kia cerita penuh semangat.

“Iya Sayang, aku pasti akan selalu support kamu sampai kamu jadi designer yang go internasional! Udah ya Sayang, aku udah mau jalan nih, nanti aku kabari lagi ya.”

“Ok sayang, hati-hati ya.”

“Siap. Bayyy, love you.”

“Love you to.” Kia matiin telepon, Ana salah satu karyawan Kia samperin Kia.

“Bu, apa dekorasinya ada yang kurang ?” Tanya Ana.

“Nggak ada Ana, semuanya sudah ok.” Kia senyum bahagia.

Kia lanjut melihat baju-baju hasil rancangannya yang sudah dipajang untuk memastikan tidak ada yang kurang.

Jam sudah menunjukan pukul 2 siang. Acara peresmian butik Kia berjalan dengan lancar, banyak keluarga dan teman-teman Kia datang dan ucapin selamat. Orang-orang juga melihat baju hasil rancangan Kia yang sudah dipajang. Kia sangat senang karena dia berhasil membuka butik dengan hasil kerja kerasnya, tapi satu yang bikin Kia sedih, almh Mamanya tidak ada di sampingnya, tapi dia percaya kalau Mamanya pasti di surga tersenyum melihatnya.

Gwen sahabat Kia yang heboh datang sama Reza pacar barunya.

“Gwen, gue pikir lo nggak akan datang!” Kata Kia sambil samperin Gwen dan Reza.

“Gue pasti datang Kia. Lo kan sahabat terbaik gue!” Kia ketawa mendengar kata Gwen.

“Selamat ya, my love Kia atas peresmian butiknya.” Kata Gwen, sambil cupika-cupiki sama Kia. Reza juga ikut beri selamat sambil cupika-cupiki sama Kia.

“Terima kasih pasangan baru jadian.” Kia menggoda Gwen karena Gwen baru seminggu jadian sama Reza. “Jadi, kapan rencananya kalian menikah ?” Lanjut Kia.

“Lo aja dulu sama Ray yang udah pacaran 2 tahun. Gue sama Reza hubungannya baru seumur jagung.” Jawab Gwen, sementara Reza cuma senyum mendengarnya.

“Kalau gue sih pelan-pelan, masih banyak mimpi yang belum diraih, salah satunya jadi designer go internasional.”

“Lo aja yang udah bisa buka butik sekeren ini, masih bilang kalau lo belum sukses. Apalagi gue yang sampe sekarang belum lulus kuliah.” Gwen bicara seperti itu karena dia sering bolos, padahal sekarang umurnya sudah 24 tahun, dia dan Kia barengan daftar kuliah.

Kia ketawa ngakak mendengarnya.

“Kia, gue mau liat-liat baju rancangan lo ya. Siapa tau ada yang cocok sama gue."

"Kayaknya nggak akan ada yang cocok deh, soalnya sizenya nggak ada xxl yang cocok sama badan lo." Kata Kia dengan nada bercanda. Badan Gwen memang agak berisi karena dia hobi banget ngemil.

"Mulai deh Kia, mentang-mentang kurus. Nggak boleh body shaiming tau!" Gwen manyun.

"Hahahah, becanda Gwen. Jangan baper dong."

"Hehehehe...Iya gue tau. Yaudah, gue mau keiling melihat baju-baju rancangan lo dulu. Nanti kalau ada yang cocok, gue minta diskon 99 persen ya ?”

“Apaan sih Gwen, gue tu baru buka, yang ada gue langsung bangkrut kalau lo minta diskon 99 persen.”

Gwen ketawa, dia dan Reza langsung jalan melihat-lihat baju rancangan Kia. Sementara Kia terus tersenyum, dia sangat bersyukur banyak banget orang datang dan support dia. Pak Kusuma juga tersenyum melihat Kia, dia sangat bangga sama kerja keras Kia. Pak Kusuma jalan samperin Kia.

"Papa bangga banget sama kamu Nak!" Kia kaget karena Papanya yang tiba-tiba di belakangnya.

"Seharusnya Papa yang bangga sama diri Papa sendiri. Karena aku bisa seperti ini atas didikan dari Papa!" Kia bicara seperti itu karena Papanya selalu mengajarkan dia untuk bekerja keras kalau mau mendapatkan sesuatu, contohnya seperti bikin butik, sebenarnya Papanya bisa aja bikin butik buat Kia dari beberapa tahun yang lalu karena dia dari keluarga yang lumayan berada walaupun tidak kaya-kaya banget, tapi Papanya selalu bilang ke dia kalau masih bisa sendiri ngapain minta bantuan orang lain, dan Pak Kusuma bicara seperti itu karena dia yakin Kia bisa kalau dia mau berusa, dan sekarang semuanya terbukti. Papanya Kia sekarang udah nggak kerja di kantor karena umurnya yang sudah 55 tahun, tapi dia punya beberapa usaha yang jalan dan dia bisa urus dari rumah yaitu playground. Pak Kusuma punya beberapa cabang playground di daerah Jakarta dan sekitarnya.

“Kia, dari tadi Papa nggak lihat Ray!”

“Ray nggak bisa datang Pa, dia lagi di luar kota urus kerjaan.”

“Oh gitu. Papa pikir kamu lagi ada masalah sama Ray, makanya dia tidak datang.”

“Nggak kok Pa, kita baik-baik aja.”

“Papa doain supaya kalian selalu baik-baik saja.”

Lihat selengkapnya