LOVE and DREAM

Nita Sari
Chapter #10

Mulai Stres

Gwen dan Reza lagi diner, Reza pegang tangan Gwen yang membuat Gwen deg-degan sekaligus senang.

“Honey, semakin hari aku semakin takut kehilangan kamu!” pernyataan Reza yang membuat Gwen senyum malu-malu mendengarnya. "Apalagi aku Bunny. Aku takut banget kehilangan kamu, karena cuma kamu laki-laki yang bisa menerima aku dengan segala kekurangan dan kelebihanku." balas Gwen, "Walaupun aku sadar kelibihanku hanya ada di berat badanku!” lanjut Gwen bercanda.

“Aku nggak peduli sama berat badanmu! Dan yang perlu kamu tau, aku ingin menikahimu! Apakah kamu mau menjadi Ibu dari anak-anak ku nanti?" mulut Gwen melebar, dia nggak menyangka Reza mengajaknya menikah padahal mereka baru beberapa bulan pacaran. Gwen tidak bisa berkata apa-apa saking kaget dan senengnya, dia merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia karena laki-laki yang dia cintai mengajak dia menikah. Gwen mengangguk sebagai jawaban kalau dia mau menikah sama Reza. Tanpa basa-basi Reza langsung peluk Gwen.

Kia lagi di butik, dia nggak fokus kerja karena dia kepikiran sama perubahan Bu Ratih. Seandainya dia punya keberanian buat tanya Bu Ratih apa maunya Bu Ratih supaya semuanya jelas, tapi dia tidak punya keberanian itu. “Kayaknya gue butuh jalan-jalan nih, supaya gue nggak makin stres!” batin Kia.

Kia keluarin hp-nya, dia nelpon Gwen, dan mengajak Gwen jalan.

“Mmmm gimana ya?” Gwen belum mengiyakan ajakan Kia.

“Udah deh Gwen. Nggak usah pake mikir segala, ntar gue traktir!” jelas Kia.

“Ok, kalau gitu." jawab Gwen cepat.

“Giliran gue bilang traktir aja, lo cepet!” ledek Kia.

“Hahahaha...Lagian siapa sih yang nggak suka gratisan!”

“Yaudah, kita ketemu di PIM ya. Bayyy." Kia matiin telepon. Kia ambil tasnya, dan dia langsung jalan keluar dari butik.

Kia sudah di mall, dia jalan masuk ke toko tas, dia mau lihat-lihat tas sambil menunggu Gwen datang. Dengan lihat-lihat tas bikin Kia terhibur dan agak lupa dengan masalah di rumah karena Kia cewek yang suka mengoleksi tas-tas lucu. Hp Kia bunyi, yang WA adalah Gwen yang kasih tau Kia kalau dia sudah sampai mall dan sekarang Gwen lagi di restoran Jepang langganan mereka. Kia melangkah keluar dari toko tas itu, dia nggak jadi beli tas karena nggak ada yang cocok sama dia. Kia jalan ke tempat yang dimaksud Gwen, dan sesampainya di sana, dia kaget melihat Gwen yang sudah pesan banyak makanan. Seandainya aja Gwen bukan sahabat terbaiknya, mungkin Kia sudah pecat Gwen jadi sahabatnya saking keselnya sama Gwen.

"Kia, sini duduk. Gue udah pesen makanan yang banyak buat kita makan! Baik banget kan gue!?" penyataan Gwen senang.

“Baik dari mananya? Ini kan gue yang bayar, bukan lo!" omel Kia.

"Hehehe iya...jangan marah ya.”

"Gimana gue mau marah, lo udah terlanjur pesen!" pernyataan Kia pasrah, Kia duduk dan makan makanan itu karena dia juga sudah laper.

“O ya Kia. Lo tau nggak...”

“Nggak." jawab Kia sebelum Gwen melanjutkan ceritannya.

“Makanya ini gue mau cerita." lanjut Gwen kesel. Kia ketawa, "Emang lo mau cerita apa?" tanya Kia.

"Semalem gue diner sama Reza, dan Reza ajak gue nikah!" cerita Gwen semangat.

"Lo mengiyakan ajakan Reza?" Gwen mengangguk mendengar pertanyaan Kia.

"Aduh...lo jangan nikah dulu Gwen. Apalagi lo belum lulus kuliah!" lanjut Kia.

"Apaan sih lo, dulu kan lo selalu nanya gue kapan nikah? Sekarang giliran Reza ajak gue nikah, lo bilang jangan dulu!" omel Gwen.

"Karena masalah saat nikah sama saat berumah tangga itu beda. Gue takut lo nggak bisa mnghadapi masalah-masalah itu. Gue aja sekarang lagi pusing banget mikirin masalah rumah tangga gue!" curhat Kia.

“Emang sekarang lo lagi ada masalah apa?” tanya Gwen penasaran karena dia pikir rumah tangga Kia adem-adem aja.

“Mama mertua gue...” Hp Kia berdering yang membuat Kia tidak jadi melanjutkan ceritanya karena dia jawab telepon karyawannya di butik. Karyawan Kia kasih tau Kia kalau ada pelanggan yang komplain karena bajunya tidak sesuai dengan pesanan, dan Kia pun buru-buru mau balik ke butik. “Gwen, gue harus balik ke butik sekarang.” Kia ambil tasnya dan dia jalan keluar dari restoran itu.

Lihat selengkapnya