Hujan malam itu jatuh dengan lembut. Namun tidak selembut orang-orang yang sudah lama berdiri, bersorak menunggu kehadiran Lucas dan Cally, dua orang yang memberikan kehidupan penuh angan-angan untuk penggemar mereka itu. Beberapa percikan rintik sedikit membasahi sepatu Lucas yang sedang membukakan pintu mobil untuk Cally. Percikan air hujan pun tidak luput sedikit membasahi rambut dan bahunya yang tidak tertutupi oleh gaun elegannya malam itu. Di kota yang sangat sibuk itu, gemerlap cahaya lampu bangunan dan cahaya dari kamera penggemar menyelimuti mereka berdua yang mulai berjalan diatas karpet merah menuju pintu masuk. Lucas melangkah dengan percaya diri, disambut oleh teriakan ribuan penggemarnya. Setiap gerakannya, senyum yang terukir di wajahnya, adalah materi yang dicari media. Di sebelahnya, Cally melangkah anggun dengan gaun maroon yang begitu mewah, rambutnya tergerai lembut. Sungguh seolah-olah dunia ini dibuat untuk mereka berdua—pasangan yang sangat sempurna seperti cerita-cerita di dongeng dahulu kala.
“Lucas dan Cally lihat kesini!” teriak seorang jurnalis, dengan kamera ditangannya, berusaha menangkap momen sempurna untuk sorotan kamera. “Pasangan paling menawan di era ini!” saut jurnalis tersebut sambil memotret kedua pasangan tersebut.
Lucas lalu merangkul pinggang Cally dan memberikan sebuah kecupan manis di kening Cally, semua orang semakin bergemuruh, berteriak dengan senang melihat keromantisan idola mereka itu. Namun semanis apapun kecupan itu tidaklah bisa menghangatkan hati keduanya di malam yang dingin tersebut. Cally hanya tersenyum kecil, senyuman palsu sepalsu hubungan mereka.
Malam itu, dunia melihat mereka sebagai pasangan yang sangat sempurna, seperti mimpi dan angan-angan. Tapi hanya Cally dan Lucas yang tahu bahwa dibalik gemerlap semua sorotan itu, mereka tidak pernah merasakan percikan cinta sedikitpun.
“Ini semua hanya pertunjukan,” gumam Lucas dalam hatinya, peran yang tidak pernah dia harapkan untuk dimainkan
Cally melihat Lucas sembari memasuki gedung, reaksi Lucas yang terlihat lelah dengan perannya ini. Mereka berdua tahu, hubungan mereka hanyalah sandiwara—sebuah hubungan yang terbentuk dengan paksaan demi keuntungan, citra, dan demi para penggemar yang selalu berharap melihat mereka berdua bersama. Berusaha agar tidak ada yang tahu bahwa di balik kesempurnaan itu ada hati lain yang diinginkan oleh Lucas dan Cally.