Baru saja Clara ingin menanggapi lebih lanjut, tiba-tiba ponsel Lucas berdering keras, memecah ketegangan. Dia mengangkat teleponnya tanpa ragu.
“Halo?” suaranya terdengar tenang, meskipun dalam hati dia sudah bisa menebak siapa yang menelepon.
Dari seberang telepon, terdengar suara manajer Lucas, Andrew, yang langsung mengarah ke inti pembicaraan dengan nada mendesak. “Lucas, kita butuh rapat segera. Berita tentang Cally sudah mulai menyebar, dan kita harus segera mengambil langkah untuk menghadapinya sebelum lebih banyak yang menanyakan tentang hubungan kalian!”
Lucas menghela napas sejenak, memijat dahinya dengan terlihat sedikit kesal dan tertekan lalu mengalihkan pandangannya ke Clara yang masih tampak cemas. “Hey Andrew, iya aku sudah melihatnya di berita. Kita akan bicarakan ini. Kapan rapatnya?”
“Segera. Datang ke kantor sekarang juga. Ada beberapa hal yang harus kita bahas.”
Setelah menutup telepon, Lucas melemparkan pandangan kosong kepada Clara. Dia bangkit dari kursinya, menepuk pundak Clara dengan santai. “Tenang saja, aku akan menghadiri rapat dan membereskan semuanya, pasti akan baik-baik saja.”