Cally tiba di depan rumah Zane, sebuah rumah yang terletak di kompleks perumahan yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota. Sungguh suasana yang damai, dengan pepohonan yang tinggi dan jalanan yang lengang, memberikan rasa ketenangan yang sangat dibutuhkan Cally. Udara sejuk dan aroma segar bunga di halaman rumah menyambut kedatangannya, dan sejenak ia bisa merasakan kedamaian yang sulit ia temui di dunia yang penuh dengan sorotan ini.
Zane yang tampak lebih rileks dari sebelumnya membuka pintu, mengajak Cally masuk ke dalam rumah. Begitu mereka memasuki ruang tamu, mereka terhenti sejenak. Di sana, di depan televisi, orang tua Zane yang sudah agak sepuh serta adik perempuannya, Rena, sedang duduk santai menonton berita terbaru—tentu saja tentang Cally dan Zane.
Berita itu memuat spekulasi tentang hubungan mereka, dan layar televisi menampilkan potongan gambar dari kedai kopi tempat mereka bersama beberapa waktu lalu. Tampaknya mereka sedang berbicara soal Cally yang tampak sedikit gelisah di tengah kerumunan penggemar.
Saat mereka masuk, keluarga Zane menoleh, mata mereka tertuju pada Cally dengan rasa kaget yang jelas terlihat. Keheningan sejenak mengisi ruangan sebelum akhirnya Cally memecahnya dengan senyum tipis dan suara lembut.
“Halo,” ucapnya dengan nada malu-malu, sedikit kikuk karena situasi yang tiba-tiba berubah canggung.
Rena, adik Zane yang masih muda, segera berdiri dengan ekspresi terkejut dan gembira. “Wah, kau benar-benar Cally?” tanyanya dengan mata berbinar, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Aku dan teman-temanku di sekolah adalah fans beratmu! Kami sangat suka dengan album Wings Unbound! Itu sangat menginspirasi kami! Gila, aku tidak menyangka bisa bertemu langsung!” kata Rena dengan semangat yang meluap.
Cally hanya tersenyum dan mengangguk, merasa agak canggung dengan sambutan yang begitu antusias. Rena segera menariknya ke sofa, terus berbicara tanpa henti. “Kau tidak apa-apa? Wah, kerumunan itu pasti membuatmu sedikit canggung, kan? Tapi bukankah kau artis dan sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu?”
Sebelum Cally sempat menjawab, Zane yang tampak sedikit tak nyaman dengan sikap adiknya itu segera menarik tangan Cally, membawanya keluar dari ruang tamu menuju halaman belakang rumah. Ia bisa melihat Cally yang tampak sedikit cemas, dan memutuskan bahwa udara segar di kebun bunga milik ibunya akan lebih menenangkan.