Hae Lee menutup buku dan memasukkannya kembali ke dalam tas ketika temannya-temannya hampir tiba. Tiba-tiba saja, secarik kertas jatuh dari dalam lipatan bukunya, ia meraihnya dan membaca tulisan di kertas itu secara diam-diam di bawah meja.
MATI!!
Deg!
Satu kata di atas kertas itu berhasil membuat seluruh tubuh Hae Lee bergetar hebat, tapi teman-temannya yang melihat ke khawatiran itu dengan cepat menyadarinya.
Hwang Siska yang kerap di sapa Siska itu segera datang memeluknya dan bertanya apa yang terjadi, tapi Hae Lee masih terdiam kaku dan tak menjawab pertanyaannya.
Perlahan ia menghapus air mata yang tanpa disadari jatuh ke pipinya sambil meremas kertas itu. Di sembunyikannya surat misterius itu dari mereka. Ia baru saja menerima surat ancaman yang tidak masuk akal. Entah kebetulan, atau memang di tunjukkan untuknya.
"Kamu kenapa, kok panik gitu?" tanya Rully.
"Sorry, sorry! Kayaknya aku kelelahan deh, semalam kurang tidur," ucap Hae Lee sembari mengelap keringat yang membasahi wajahnya dengan tisu.
"Minum, minum. Siapa tahu kamu bakal lebih tenang." Kim Yuli memberikannya sebotol air mineral.
Tentu, mereka akan sangat peduli terhadap masalah gadis itu. Mereka tak akan pernah mungkin membiarkan satu orang pun mengusik kehidupan salah satu di antara mereka.
"Oh iya, nanti malam kita jalan lagi kan buat bahas rencana liburan yang kemarin?" ucap Go Hera sembari merangkul Siska yang berada di sampingnya.
Hae Lee meletakkan minumnya di atas meja dan segera berdiri. Mengingat apa yang sudah terjadi padanya semalam, membuat raut wajahnya kembali gelisah.
"Maaf ya, kayaknya untuk malam ini aku gak bisa deh," kata Hae Lee.
"Hah, kenapa?" mereka semua menatap ke arahnya.
"Hae Lee, tapi kamu tetap ikut liburan bersama kami kan? Untuk merayakan pertunanganku dan Minhyuk?" Go Hera memamerkan cincin di jari manisnya yang tampak begitu cantik.
"Hae Lee, semalam kamu minum terlalu banyak, aku tahu itu bukan kamu yang biasanya. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Kim Yuli terlihat khawatir.
"Benar, MJ dan Jinjin pun sampai terkejut saat kamu mengambil minum milik mereka berdua. Ya, minuman itu cukup keras, mereka sudah mencampurnya," sambung Siska.
"Tidak apa-apa, kalian tidak perlu cemas. Aku baik-baik saja." Jawab Hae Ri.
"Lalu, apa semalam kamu pulang dengan aman?" tanya Rully.
Belum sempat Hae Lee menjawab, tiba-tiba saja dua orang perempuan masuk ke dalam kelas mereka.
"Hallo guys!" sapa mereka berdua.
"Nee.." jawab semuanya datar.
"Maaf Hera eonnie, semalam aku tidak sempat datang ke pestanya. Tapi hari ini, aku dan Vei Ni membawa hadiah untukmu." Kim Fanny menyerahkan sebuah kado kepada Go Hera.
"Nee, gomawo." Hera memberikan senyum termanisnya.
"Eh, kalian kenapa belum pulang, bukannya mata kuliah sudah selesai?" tanya Lee Vei Ni.