Love Death

Nenghally
Chapter #4

3. Rahasia

Kim Yuli, Hwang Siska dan Go Hera baru saja keluar dari kampus dan menyelesaikan mata kuliah tambahannya. Mereka sudah merencanakan agar liburan musim dingin mereka segera di percepat, supaya Hae Lee bisa lebih tenang dan tidak memikirkan hal-hal berat.

"Aku punya satu vila di London, jika kalian tidak keberatan, mari berlibur ke sana." Go Hera membuka pembicaraan.

"Ah, sayang sekali, padahal aku ingin sekali pergi ke Jepang bersama Mj oppa," jawab Kim Yuli.

"Sebenarnya, aku ingin berkunjung ke Thailand. Aigo, sangat menyenangkan jika bertemu dengan aktor-aktor tampan." Sambung Hwang Siska.

"Pria mana lagi yang kamu harapkan? Padahal kau sudah punya aku disini?" seru seorang pria dari belakang.

Mereka bertiga menoleh, tampak Jinjin dan MJ baru saja tiba untuk menjemput kekasih mereka.

"Ah, Jinjin oppa! Aku hanya sedang menggoda mereka." Hwang Siska segera menggandeng tangan Jinjin dan bergelayut manja kepadanya.

"Jadi kau akan pergi ke Thailand?" tanya Jinjin sembari mengelus pucuk kepalanya.

"Tidak. Aku hanya akan pergi bersamamu."

Wajah Jinjin memerah.

"Ah, irinya. Oppa, apakah kau tidak bisa seperti Jinjin oppa sebentar saja?" Kim Yuli menarik-narik tangan MJ.

"Nee, apa yang harus ku lakukan?" tanya MJ.

Kim Yuli merentangkan tangannya, pertanda meminta pelukan dari kekasihnya. Tetapi Mj hanya terdiam dan menatap ke arah Jinjin.

Jinjin mengedipkan matanya, memberikan isyarat.

Mj berjongkok membelakangi Yuli, menyerahkan diri agar gadis itu segera naik ke punggungnya.

"Oppa!" Kim Yuli berteriak kesal.

"Wae? Kau ingin di gendong kan?" kata Mj.

"Ah, sudah. Aku tidak mau bicara." Yuli meninggalkan Mj dan berjalan ke mobil lebih dulu.

"Hyung, sepertinya mulai besok kau harus masuk kuliah lagi dan mengambil kelas bahasa wanita," kata Jinjin meledeknya.

"Oppa, cepat buka mobilnya." Kim Yuli berdiri di samping mobil dan menunggu MJ yang masih terdiam di tempatnya.

"Nee, nee." Mj segera berlari dan membukakan pintu untuk Kim Yuli yang masih cemberut.

Pada saat Kim Yuli hendak masuk, Mj memeluknya dari belakang dengan erat.

"Mianhe, mianhe. Saranghae." Mj berulang kali mengucapkannya dengan romantis.

Wajah Kim Yuli memerah, ia tak bisa lagi menahan rasa bahagianya. Ia membalikkan tubuhnya dan tersenyum menatap Mj.

"Oppa, saranghae!" memeluk Mj dengan erat.

"Oh, iri sekali rasanya." Go Hera menutup matanya.

"Hera-ya!" seru seorang dari belakang.

Go Hera menoleh ke belakang, rupanya Rocky sudah berdiri di belakangnya dan memperhatikan mereka sejak tadi.

"Calon suami." Go Hera segera pergi menghampirinya.

"Kenapa harus iri, bukankah tidak ada yang lebih membahagiakan dari pertunangan kita, hmm?" Rocky mengecup keningnya dengan lembut.

"Tidak, sekarang aku tidak iri." Go Hera tersenyum dengan malu.

Lihat selengkapnya