Love Death

Nenghally
Chapter #5

4. CINTA PERTAMA

Hae Lee mendekat ke arah tempat tidur dan menatap kakaknya dengan kesal, ayah dan ibunya pun menyusul masuk ke dalam kamar. Ny Cho segera mendekati Angel Lee yang sedang duduk di atas tempat tidurnya dan menggunakan masker di wajahnya.

"Eonnie, kau baik-baik saja?" tanya Hae Lee.

"Nee," jawab Angel dengan santai.

"Kamu kenapa berteriak?" tanya Ayah.

"Ta-tadi, tadi itu-" Angel Lee mulai tampak gugup.

"Apa yang terjadi?" Hae Lee mengernyitkan dahi dan berharap mendapatkan jawaban yang jelas dari kakaknya.

"Aku sangat takut, sepertinya aku sudah melakukan kesalahan. Aku tidak tahu harus bagaimana sekarang. Aku-" Angel Lee melepaskan masker di wajahnya.

"Bicaralah yang jelas! Apa kau hamil? Siapa laki-laki yang berani kurang ngajar padamu?" Tn. Cho terdengar emosi dengan ucapan Angel Lee yang berbelit-belit.

"Appa, aku tidak seburuk itu." Angel Lee menunduk.

"Kalau begitu katakanlah dengan jelas?" Ny Cho menyambung.

Angel Lee mengangkat kepalanya.

"Aku, ah―"

Angel Lee beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah cermin. "Sepertinya hari ini aku terlalu banyak beraktivitas di luar, lihatlah! Kulitku jadi tampak kusam dan berjerawat. Sangat menyebalkan, sepertinya besok aku harus pergi perawatan lagi."

Mereka semua menghela nafas, dan mengalihkan pandangan ke tempat lain.

"Anak pintar, berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan untuk wajahmu ini, hah?" Ny. Cho menarik telinga Angel Lee.

"Ah, Eomma, Mianhe."

"Baiklah," Tn. Cho melipat kedua lengan bajunya sembari berjalan keluar. "mulai besok, uang bulanan kamu appa potong."

"Appa!" Angel Lee menatap ayahnya.

"Kau kan sudah bekerja tanpa sepengetahuan ayah, jadi menabunglah dengan gajihmu sendiri." Tn. Cho berhenti di ambang pintu dan menoleh ke arahnya.

"Tapi, bagaimana appa tahu?"

"Ma, aku lelah." Tn. Cho memanggil istrinya.

Mereka berdua pergi keluar dari kamar dan meninggalkan kedua putrinya. Angel Lee kembali duduk di atas tempat tidurnya, dia tak akan berani membantah apa yang sudah di tetapkan oleh ayahnya.

"Harus sampai berteriak sekeras itu yah kak?" Hae Lee masih merasa khawatir.

"Mianhe, sebenarnya aku sedang bahagia hari ini."

Angel Lee menarik laci di samping tempat tidurnya dan mengeluarkan satu batang cokelat dan setangkai bunga. Di tatapnya cokelat itu dengan tersipu malu dan tertawa-tawa. Sudah lama sekali Angel tidak terlihat gembira seperti saat ini, dia terlalu sibuk menghabiskan waktu untuk bekerja sampai lupa membahagiakan dirinya sendiri.

Hae Lee menyentuh kening kakaknya, "Eonnie, kau masih sehat kan?"

"Kemari!" Angel Lee menarik tangan adiknya untuk duduk di sampingnya. "Apa kau pernah jatuh cinta?" Pertanyaannya membuat Hae Lee terdiam, tapi kemudian ia tertawa.

"Hah, kakak gila? Jatuh cinta? Kakak saja tidak punya pacar, kok bertanya soal asmara sama aku yang jelas-jelas juniornya," jawab Hae Lee.

"Heh, bodoh, jangan tertawa seperti itu. Apa tidak ada yang menyukaimu di kampus? Atau di Indonesia sebelumnya?" Angel Lee memukul kepala adiknya.

Lihat selengkapnya