Rocky pun tiba di kampus dan memarkirkan mobilnya terlebih dahulu. Pada saat ia keluar dari dalam mobil, tubuhnya di tabrak hingga jatuh kembali ke dalam.
"Chagiya." Go Hera menabraknya terlalu keras hingga terjatuh ke belakang.
"Ah, pinggangku!"
"Mianhe, mianhe. Ayo kubantu berdiri!" Go Hera segera beranjak bangun, tetapi Rocky menariknya kembali ke dalam pelukannya.
"Apa kau begitu merindukanku sampai seperti ini?" Rocky melingkarkan tangannya.
"Chagiya, lepaskan aku! Kalau ada yang melihat bagaimana?" bisik Go Hera.
"Biarkan! Kau kan calon istriku."
"Tapi, tolong lepaskan dulu."
"Tidak!" Rocky semakin manja.
Go Hera pun menggigit kupingnya hingga memerah, lalu segera berdiri dan keluar dari dalam mobil. Kemudian, ia baru menyadari jika wajah Rocky penuh dengan memar.
"Minhyuk, apa yang terjadi padamu?"
"Panggil aku, CHAGIYA!"
Go Hera menghela nafas, "chagiya ku sayang, apa kau baru saja di pukuli penjahat?" sembari menyentuh wajah Rocky.
"Ah, ini hanya luka kecil, hadiah dari sahabat lama." Rocky mendesah pelan.
"Hadiah? Kenapa sahabatmu memberimu hadiah seperti ini, apa dia belum tahu kalau kekasihku ini jauh lebih hebat? Kalian berkelahi?" Go Hera menatap Rocky.
"Haha, tidak. Sahabatku yang satu ini memang selalu memberikanku kejutan yang berbeda." Rocky tertawa.
"Bisa-bisanya kau masih tertawa. Ayo, ikut aku ke ruang kesehatan sekarang!"
Go Hera menarik tangan Rocky untuk ikut bersamanya. Setiba di ruang kesehatan, ia di minta untuk duduk. Go Hera mengambilkannya air hangat dan mengompres luka di wajah Rocky.
"Minhyukâ"
"Hey, kalau sedang kesal kau selalu saja memanggil namaku begitu."
"Aku sungguh tidak tahu hari ini harus kasihan atau marah padamu. Tapi aku benar-benar khawatir melihatmu seperti ini." Go Hera meletakkan kompresannya di atas meja.
"Apa yang membuatmu khawatir?" sembari menyingkirkan rambut Go Hera yang menutupi wajahnya.
"Pertama! Hari ini kau tidak menjemputku dan datang ke kampus tidak tepat waktu. Kedua! Kau datang lalu tiba-tiba saja membawa pergi perempuan tidak di kenal bersamamu, dan aku tidak tahu apa yang kalian lakukan. Dan terakhir, kenapa kau terlihat begitu peduli dengan Hae Lee?" Go Hera menurunkan tangan Rocky dari wajahnya.
Rocky menghela nafas.
Sebenarnya ia ingin mengatakan semua kebenarannya kepada Go Hera, tetapi hubungannya dan Hae Lee sampai saat ini pun masih belum membaik. Jika ia mengatakan Hae Lee adalah temannya sewaktu SMA, bisa saja Go Hera akan mencari tahu lebih jauh dan menyakiti hati Hae Lee nantinya. Soal Ellya pun, ia tak mungkin menjelaskan secara detail. Bagaimana wanita itu tega mengkhianati persahabatan mereka.
"Minhyuk, kenapa kau diam?"
"Ah, mianhe. Aku hanya sedang memikirkan urusan di kantor. Soal perempuan yang tadi itu, aku hanya jengkel saja karena dia sudah membuat keributan di kantin. Jadi aku membawanya keluar dan mengusirnya, sepertinya dia juga bukan mahasiswi disini. Soal Hae Lee, aku hanya peduli karena dia adalah temanmu. Itu saja." Jelasnya.