Love Death

Nenghally
Chapter #15

14. PERUBAHAN

Mereka berkumpul di kantin universitas, duduk terdiam dan saling menatap. Rocky meletakkan gelang hitam dari pemilik bengkel itu di atas meja, dan mereka semua memperhatikannya dengan seksama.

"Aku yakin sekali, gelang ini milik seorang perempuan," seru Hwang Siska.

"Kenapa kau begitu yakin?" tanya Rocky.

"Karena, untuk apa seorang laki-laki memakai gelang seperti ini?" jawab Hwang Siska.

"Jadi, menurutmu siapa yang melakukannya?" tanya Kim Yuli.

"Ibu tirinya mungkin," sambung Han Rully.

"Tidak, setahuku, ibunya Angel Lee itu tidak bisa menyetir," sanggah Jinjin yang satu angkatan dengannya.

"Jadi, kalau bukan ibu tirinya, siapa?" Kim Fanny mulai bingung.

"Jangan-jangan―" 

Mereka saling melemparkan tatapan. Sepertinya, pikiran mereka semua tertuju pada orang yang sama.

"Ah, tidak mungkin!" Go Hera menutup mulutnya karena tidak percaya.

"Aku juga tidak akan percaya kalau dia benar-benar melakukannya," Hwang Siska meraih tangan Jinjin dan memegangnya erat.

"Tapi atas dasar apa?" tanya Kim Yuli.

"Aku tidak tahu ini benar atau salah, tapi semuanya bisa saja terjadi. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di dalam keluarga mereka," ujar Sanha untuk pertama kali.

"Tunggu, tunggu. Sebenarnya siapa yang kalian maksud? Aku pusing, otakku tidak bisa mikir!" Fanny menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Angel Lee!!" ucap mereka semua serempak.

"Angel Lee, siapa?" tanya Fanny lagi.

"Mainmu kurang jauh, sayang, tidak apa-apa," Han Rully menepuk bahunya.

"Angel itu kakak tirinya Hae Lee," jawab Rocky.

"Daebak! Ini benar-benar seperti drama yang ku tonton beberapa minggu lalu. Seorang kakak tiri yang cemburu karena orang tuanya lebih sayang dengan adiknya," kata Kim Fanny dengan polosnya.

"Fanny!" semua menatap ke arahnya.

"Mianhe. Aku hanya sedang menghibur diriku. Ah, kenapa aku harus terlibat dengan kasus seperti ini. Apa kita akan baik-baik saja?" keluhnya bersedih.

"Kau takut?" tanya Sanha menatapnya.

"Nee."

"Kemarilah, biar kupeluk." Kim Yuli memeluk Kim Fanny, adik kesayangannya yang terkadang menjengkelkan.

"Gomawo, eonnie." Fanny menelungkupkan wajahnya.

"Aku tidak melihat Mj hyung dari tadi, kemana dia?" tanya Jinjin.

Yuli terdiam, mencoba menutupi masalahnya dengan Myungjun.

"Mungkin, dia sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor," jawab Go Hera, melihat kegelisahan dalam diri Yuli.

Mereka menutup pembicaraan itu meski tak yakin jika Angel Lee yang tega melakukan itu. Mereka tidak boleh bertindak gegabah tanpa bukti yang cukup kuat. Hanya sebuah gelang? Setiap orang bisa memilikinya. Lantas, kenapa penculik itu memberikan nomor dan alamat rumah Hae Lee?

"Chagiya?" Go Hera memanggil Rocky tiba-tiba.

Lihat selengkapnya