Love In Martial Art

Sri Mulyani
Chapter #2

Bertemu dengan Perempuan Aneh

Cahaya matahari memasuki sela-sela jendela hingga mengenai wajah Arsyan yang sedang tertidur pulas di dalam kamar berukuran 3×4 meter. Jam bekernya berdering keras hingga menusuk telinga. Ia terbangun, dan seger bersiap untuk pergi kuliah.

Di saat mahasiswa lain berjalan sembari mengobrol dengan temannya berbeda dengan Arsyan, ia lebih suka menyendiri. Di lorong kuliah, ia melangkahkan kakinya menuju kelas yang berada di lantai 3 perkuliahan.

Di sepanjang jalan, Ia menjadi sumber perhatian semua wanita yang ia lewati, karena penampilannya yang cukup memukau semua wanita. karena sikapnya yang dingin, ia tidak pernah peduli akan sekitarnya, ia terus melanjutkan langkahnya dengan santai.

Tak lama pintu ruang kelas sudah mulai terlihat, Arsyan memasuki kelasnya dan memilih duduk di kursi yang paling depan. Arsyan termasuk mahasiswa yang pintar dan aktif. Ia paling di andalkan dari teman-temannya yang lain.

Selang beberapa menit dosen sudah memasuki kelas, pelajaranpun di mulai. Dengan rincinya dosen menjelaskan semuanya. Arsyan dengan wajahnya yang serius terus memperhatikan dosen, sesekali ia mencatat apa yang ia kira penting.

Setelah kelas selesai Arsyan segera memasuki buku-bukunya ke dalam tas. Ia sudah terbiasa pergi ke perpustakaan setelah tidak ada lagi jam kuliah.

"Syan ke kantin yuk, mau ikut gak lu?" Ajak teman yang duduk di sampingnya.

"Gua mau ke perpustakaan," jawabnya dengan tersenyum.

"Lu gak asik banget sih, kali-kali gabung dong bareng kita-kita," ujar teman-temannya.

"Gak ah, males gua," ucap Arsyan cuek.

"Dasar, kutu buku lu!" seru teman-teman Arsyan sembari pergi ke luar kelas.

Arsyan hanya terdiam, dan ia pun pergi ke perpustakaan sendiri. Arsyan berusaha tidak memperdulikan perkataan teman-temannya. Bagi Arsyan hal seperti itu hanya menyia-nyiakan waktunya yang sangat berharga.

Sesampainya di perpustakaan, Arsyan berusaha memilih buku kesukaannya. Ia ambil dari rak buku dan membacanya di kursi yang telah di sediakan.

Tanpa ia sadari di bawah buku yang arsyan baca terdapat buku lain yang tersimpan di meja itu. Seorang wanita berusaha menatap wajah arsyan dengan muka polosnya.

"Heeyyy...maaf itu buku punyaku ada di bawah buku bacaanmu," ujar perempuan itu dengan suara lembut.

Arsyan melongo saat mendengar suara perempuan itu, ia langsung menatap wajahnya dengan ekspresi yang kaget. "Oh maaf," ujar Arsyan.

"Heyy...kamuu Arsyan kan," ucap perempuan itu yang seketika sikapnya berubah drastis.

"Lu?" jawab Arsyan kaget.

"Kamu kuliah di sini juga syan?"

"Lu...lu...ngapain di sini?"

"Ya aku lagi baca buku di sini, aku juga berhak kok baca buku di perpustakaan ini, emang kamu aja yang bisa syan,"

"Lu penyusuk,"

"Hah! Kamu ini ngomong apa sih syan?"

"Lu penyusuk,"

"Aku juga mahasiswa di sini Arsyaaan," teriak Aliysa kesal.

Semua tatapan mata tertuju kepada mereka berdua. "Heh, berisik,"

"Abisnya lu ngeselin Syan,"

"Udah ah gua mau pulang,"

"Kita makan yuk Syan, sebentar,"

"Tidak," ucap Arsyan dengan cuek

"Ayolah syan," ujar Aliysa yang berusaha merayu lelaki cuek itu.

"Tidak," tegas Arsyan sembari pergi meninggalkan Aliysa.

"Arsyan tunggu," teriak Aliysa yang terus mengejarnya sampai ke halaman kampus.

Sikap Aliysa yang konyol di hadapan Arsyan sangat membuat Arsyan risih. Aliysa terus menarik tangan Arsya untuk mengajak nya makan siang.

"Mau lu apa sih Aliysa?" tanya Arsyan kesal.

"Makan siang, kali ini aja," jawab Aliysa memohon kepada Arsyan.

Lihat selengkapnya