Love in Paradise

Januard Benedictus
Chapter #3

ALAM ABSTRAK

Kanca Lawas Homestay, Legian.

Sejak kecil, waktu menyendiri adalah bentuk lain kemewahan bagi seorang Indrajaya Permana. Kesendirian memberinya ruang untuk becengkrama dengan benak dan rasa. Mengenang kejadian lampau dan melamunkan masa depan.

Beberapa tahun belakangan, kesempatan untuk merasakan momen mewah itu semakin berkurang dan menjarang. Tergerus padatnya rutinitas kehidupan ibukota dan tuntutan dari lingkaran sosial di sekelilingnya. Ketika segalanya menjadi tak tertahankan, Indra memutuskan untuk pergi.

Kini, kemewahan itu telah kembali ke dalam genggamannya. Di bawah pipa pancuran kamar mandi, Indra kembali berbincang dengan benak dan rasa, selagi otot – ototnya yang letih disiram semburan air panas.

Indrajaya Permana, world class photographer. Rasa berceloteh penuh semangat. Terdengar bagus, kan?

“Sangat.” Indra tersenyum senang, sambil menuang cairan sabun ke telapak tangannya.

Ya, gelar yang keren. Benak menyahut. Dan sulit diraih.

Senyum Indra merosot sedikit.

Dasar pesimis. Rasa menukas gemas. Optimis lah sedikit!

Indra mengangguk setuju.

Optimis sih optimis tapi harus realistis. Benak mengomel. Jadi fotografer pun belum!

“Segera.” Indra membalas yakin.

Lihat selengkapnya