Taman budaya Garuda Wisnu Kencana.
Atmosfer canggung yang membuat jengah, mewarnai setengah jam perjalanan taksi dari Kanca Lawas ke taman budaya Garuda Wisnu Kencana. Sepanjang jalan, Kirana terus menunduk dan berusaha mengambil jarak sejauh mungkin dari Indra yang duduk di jok belakang bersamanya.
“Terakhir saya ke sini itu waktu SMP.” celetuk Indra. “Sudah banyak berubah ya sekarang.”
Kirana hanya mengangguk tanpa kata. Entah mengapa, dia mendadak gagu. Kalimat – kalimat pembuka yang dulu fasih dia rapalkan tanpa jeda di setiap sesi wisata, kini seolah kabur entah kemana. Rasanya lebih gampang menghadapi rombongan berisi puluhan orang, ketimbang memandu tur privat begini.
Kecepatan taksi yang mereka tumpangi terus melambat, hingga akhirnya terhenti. Kirana dan Indra beringsut keluar dari sejuknya udara pendingin di dalam taksi, menuju terik matahari yang menghujam kulit di pelataran parkir GWK.
“Oke. Kemana kita sekarang?” Indra berjingkat penuh semangat.
“Selamat datang di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park—” Kirana bertutur dengan nada kaku.
Sudut – sudut bibir Indra terangkat, wajahnya mulai memerah.
“—sebentar lagi kita akan memasuki—”
Indra meledak tertawa.
Kirana tersentak. “Omongan saya salah ya?” tanya nya cemas.
Indra menggeleng, terbahak hingga terbungkuk. “Ngomongnya santai aja sih. Serius amat.” kata Indra tersedak “Dan muka kamu itu— tegang banget kayak mau disidang skripsi!” tawa Indra kembali terlontar lepas.
Kirana tersenyum lemah, salah tingkah.
***
PATUNG kolosal Garuda Wisnu Kencana yang menjulang di kejauhan, menjadi objek kesekian yang diperangkap Indra ke dalam lensa kamera. Dia mengambil gambar beberapa kali dari sudut berbeda, lalu memeriksa hasil jepretannya di layar kamera dengan dahi berkerut.
Kirana menunggu dengan sabar di sebelah Indra, memperhatikan pemuda itu menggeleng kecil beberapa kali, nampak tidak puas. “View-nya nggak bagus ya?” tanya Kirana.
Indra menghela nafas. “Bagus sih. Cuma—”
“Nggak sesuai harapan?” tembak Kirana tepat sasaran. Mereka berdua sudah berkeliling sampai pegal. Pun sudah ratusan gambar yang diambil, tapi belum ada yang bisa disebut berhasil.