Love In Quarantine (Amnesia Retrograde)

Fitri Handayani Siregar
Chapter #6

#6 Mengulang Kembali Kenangan Masa Lalu

“Terus gimana jadinya kita bisa deket..?” Aisyah semakin penasaran karena jawaban ku yang mengatakan kalau aku ragu awal mula pertemanan kami adalah cinta pada pandangan pertama. “Entah kenapa selama liburan seminggu di Langkawi, kemanapun aku jalan, makan pasti ketemunya kamu...kamu lagi, kamu lagi, bahkan sampai ke bandara juga gitu, kita satu pesawat pulang via Pekanbaru dari KLIA Kuala Lumpur, dan yang aneh nya lagi kita balik ke Jakarta dari Pekanbaru juga satu pesawat dan sebelahan. Aku menjelaskan awal mula kami saling menyapa dan melempar senyum satu sama lain karena lagi – lagi bertemu ditempat dan waktu yang bersamaan.

“Wah, seru kayak di novel sama pelem – pelem romantis gitu ya..?” hempp, aku mengernyitkan dahi mendengar celotehan Aisyah barusan. Ya maklum saja aku bukan penggila novel atau film romantis. “Terus... terus habis itu..?.” ia ingin mendengar kelanjutan dari kisah kami setelah akhirnya kembali satu pesawat dari bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menuju Jakarta. “Ya, kita berdua ketawa, berasa gak percaya kok bisa lagi – lagi ketemu dan satu pesawat di jadwal kepulangan yang sama persis, padahal kita udah sekitar seminggu juga di Pekanbaru waktu itu.” Aku menjelaskan cara Allah membuat kami bertemu lagi dan lagi untuk kesekian kali nya. “Aku ngapain ya seminggu ke Pekanbaru.? Terus kamu seminggu di Pekanbaru ngapain..?” ia tidak mengingat alasan ia berada di Pekanbaru selama seminggu waktu itu, “kalau menurut cerita kamu sih, ngunjungin salah satu sahabat kamu yang nikah sama orang Pekanbaru.”

Aku mengingat sebagian cerita Aisyah dulu kenapa ia pulang ke Jakarta dari Malaysia via Pekanbaru. “Ohh gitu, siapa ya kira – kira sahabat aku itu..? terus kamu sendiri ngapain di Pekanbaru seminggu..?” Pertanyaan nya barusan membuat aku seperti dibangunkan untuk kembali ke masa lalu. Masa lalu yang coba aku kubur dan simpan rapat dalam – dalam, aku tidak ingin mengingat nya barang sedetikpun, bahkan pada Aisyah yang ku persunting dulu aku memilih untuk tidak menceritakan apapun dan menutup lembaran itu dalam hidupku selama – lamanya. 

Aku mencoba mengalihkan pembicaraan ke hal lain. “Coba hidupin tipi nya Ai, aku mau nonton berita biar tahu gimana perkembangan kasus pasien covid 19 di Indonesia ini..?” aku meminta Aisyah memberikan remot tv nya padaku. “Kamu belum jawab ngapain kamu seminggu di Pekanbaru..?” sepertinya Aisyah tidak dapat dialihkan dari rasa penasaran nya mengapa aku berada di Pekanbaru selama seminggu. “Hemp,, i..tu .” ku tarik nafas panjang sembari melihat wajah istri ku yang aku bohongi sepanjang pernikahan kami. Seharusnya ia berhak tahu tentang masa lalu ku. “Aku tahu kenapa kamu gak mau jawab, kamu lagi ngunjungin pacar kamu ke Pekanbaru kan..? ehh pas kamu kunjungin gak tahu nya dia udah nikah sama orang lain.”

Lihat selengkapnya