Dengan Clara kembali di kota, hari-hari Adrian menjadi lebih cerah. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, menjelajahi tempat-tempat baru, dan menghidupkan kembali kenangan lama. Kafe kecil yang dulu menjadi tempat pertemuan pertama mereka kini menjadi tempat favorit untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama.
Suatu hari, saat mereka duduk di sudut kafe, Clara berkata, "Adrian, aku merasa sangat bahagia bisa kembali ke sini. Tapi aku juga merasa ada sesuatu yang harus kita bicarakan."
Adrian menatap Clara dengan cemas. "Ada apa, Clara? Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?"
Clara menghela napas dan menggenggam tangan Adrian. "Bukan begitu. Aku hanya ingin membicarakan tentang masa depan kita. Kita sudah melewati banyak hal bersama, dan aku ingin tahu apa yang kamu pikirkan tentang kita."
Adrian tersenyum lega. "Aku juga sering memikirkan itu, Clara. Aku ingin kita tetap bersama, tidak peduli apa pun yang terjadi. Aku merasa kita memiliki masa depan yang cerah bersama."
Clara tersenyum dan menatap mata Adrian. "Aku senang mendengar itu, Adrian. Aku juga merasa hal yang sama. Aku ingin kita memulai sesuatu yang lebih serius."
Adrian merasakan hatinya berdebar. "Apa maksudmu, Clara?"
Clara tersenyum malu-malu. "Aku ingin kita mempertimbangkan untuk tinggal bersama. Aku tahu ini mungkin terdengar cepat, tapi aku merasa sangat nyaman denganmu, dan aku pikir ini adalah langkah yang tepat bagi kita."
Adrian merasa terkejut, tetapi juga gembira. "Clara, aku juga memikirkan hal yang sama. Aku ingin kita memulai kehidupan bersama. Aku ingin kita memiliki rumah yang penuh cinta dan kebahagiaan."
Clara tersenyum lebar. "Aku senang kamu merasa begitu, Adrian. Mari kita buat rencana untuk masa depan kita bersama."
Mereka mulai merencanakan masa depan mereka dengan antusias. Mereka mencari apartemen yang lebih besar, tempat mereka bisa memulai hidup baru bersama. Setiap akhir pekan, mereka mengunjungi apartemen-apartemen dan membicarakan tentang bagaimana mereka ingin menghiasinya.
Suatu hari, mereka menemukan apartemen yang sempurna. Itu adalah tempat yang luas dengan balkon yang menghadap ke taman. Clara jatuh cinta pada pandangan pertama. "Adrian, ini tempat yang sempurna. Aku bisa membayangkan kita tinggal di sini."
Adrian mengangguk setuju. "Aku juga merasakannya, Clara. Mari kita ambil tempat ini dan memulai babak baru dalam hidup kita."
Mereka segera menyelesaikan proses pindah dan mulai menghias apartemen baru mereka. Clara menambahkan sentuhan kreatifnya dengan dekorasi yang indah, sementara Adrian membantu dengan pekerjaan fisik. Mereka bekerja sebagai tim yang solid, semakin memperkuat hubungan mereka.
Pada malam pertama di apartemen baru mereka, Clara dan Adrian duduk di balkon, menikmati pemandangan malam yang indah. Adrian memeluk Clara erat dan berkata, "Clara, aku merasa sangat bahagia bisa memulai hidup baru denganmu. Aku yakin kita akan memiliki masa depan yang cerah bersama."
Clara menatap Adrian dengan penuh cinta. "Aku juga merasa begitu, Adrian. Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa kamu. Aku sangat mencintaimu."
Mereka berdua merasa bahwa apartemen baru ini adalah awal dari kehidupan yang penuh kebahagiaan dan cinta. Setiap hari, mereka semakin dekat dan menemukan lebih banyak alasan untuk saling mencintai. Mereka menghadapi tantangan bersama, selalu mendukung satu sama lain.
Suatu hari, Adrian menerima undangan untuk menghadiri konferensi penulis di luar kota. Dia merasa ini adalah kesempatan besar untuk karirnya, tetapi juga berarti dia harus meninggalkan Clara selama beberapa hari. "Clara, aku mendapat undangan untuk konferensi penulis. Aku ingin pergi, tapi aku juga tidak ingin meninggalkanmu," kata Adrian dengan ragu.