Gue Santri

Fitriani
Chapter #4

@4

"Astaghfirullahhal'adzim," ucap semua orang yang ada diruang keluarga selain pencuri yang masih berusaha membuka ikatan tali yang mengikat tubuh nya. Yap, pencuri itu adalah Izza.

"Ta, Kamu bawa dia kekamar kamu," perintah Umi Fauziah yang langsung dibalas anggukan kepala dari Shinta.

"Ayo kak," ucap Shinta ragu kepada Izza.

"Ini lepasin dulu kek, gimana gue bisa gerak," protes Izza. Shinta melihat Umi Fauziah, dan beliau pun mengangguk kan kepalanya.

"Lama banget sih, gue juga nggak bakal lari," sahut Izza.

Shinta pun mulai membuka ikatan tali yang melilit tubuh Izza. Setelah itu Ia mulai berjalan menuju kamar nya dan Izza pun mengikutinya dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Faqih," panggil Umi Fauziah.

"Eh Iya Umi??!" Jawab Gus Faqih, sedari tadi Ia memang mengalihkan pandangannya dari Izza.

"Kamu Obati lebam nya Adnan ya Umi mau bicara sama Abi," pinta Umi Fauziah.

"Na'am Umi." Gus Faqih pun membantu Gus Adnan untuk berjalan kekamarnya

Sekarang diruang keluarga hanya ada Umi Fauziah dan juga Kyai Luqman.

"Apa kita akan laporkan dia kepolisi Bi??" tanya Umi Fauziah. Dan Kyai Luqman masih bergeming.

"Emm menurut Umi dia kita jadikan santri di pesantren ini," usul Umi Fauziah.

"Abi ngerasa nggak rata rata narapidana yang keluar dari penjara itu sikapnya nggak berubah tapi tetap sama??" Lanjut Umi Fauziah.

"Abi juga rasa juga seperti itu"

"Jadi??Abi setuju kan kalau dia kita masukan kepesantren ini??"

"Kalau menurut Umi itu yang terbaik, In SyaaAllah Abi setuju"

"Yasudah Umi temui dia dulu" setelah itu Ini Fauziah beranjak pergi ke kamar Shinta.

Saat sampai didepan kamar Shinta Umi Fauziah langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Beliau mengira bahwa saat masuk akan terlihat keheningan yang mencekam, namun Beliau salah besar malah gelak tawa yang menggema dikamar itu.

"Nggak usah bohong Gue tau kok,,ha ha ha..."

"Iiiih nggak gituuu"

Senyuman pun mulai terukir di bibir Umi Fauziah.

Flash Back On

Setelah memasuki kamar Shinta Izza langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk Shinta. Shinta yang melihat itupun mengerucutkan bibirnya kesal.

Nggak sopan banget sih Batin Shinta.

"Eh Lo!! Tolong ambilin Gue minum dong haus nih!!" perintah Izza.

"Iiih capek Kak masa baru naik suruh turun kebawah lagi," jawab Shinta kesal.

Lihat selengkapnya