Love in The Moonlight

Putu Felisia
Chapter #1

Prolog - Luka Sang Purnama

"Two mistakes wouldn’t make one right thing."

(Revenge, The Series (2011))

***

 

Tidak ada orang yang bisa menjelaskan bagaimana kesakitan itu. Tak ada yang tahu, bagaimana rasa pedih dan perih. Tak ada yang mengerti, bagaimana rasanya menjadi begitu tak berdaya. Bagaimana mungkin menjelaskan, jika tak pernah menjadi orang yang begitu lemah dan tak berdaya? Bagaimana bisa tahu, jika tak pernah tersakiti tanpa dapat melawan?

Tangan lembut dengan kuku-kuku indah hasil french manicure itu bergerak hati-hati, menyibakkan rambut seorang gadis. Tangan itu membawa helai lembut rambut ke belakang, lalu mengurainya ke bagian samping. Bahu sang gadis terlihat jelas dari balik tali spageti gaun putih sutra berpotongan mermaid di bagian bawah. Renda-renda halus dibentuk sebagai ekor mewah di bagian belakang.

Sandra, pemilik tangan terawat itu menghela nafas pelan. Dipandanginya tubuh langsing sang gadis di depan, rona pucat di wajahnya benar-benar mengesankan kalau pemilik wajah itu bagaikan telah mati. Tubuh tinggi langsing sang gadis membuatnya terlihat seperti boneka berambut gelap kemerahan.

Boneka kaku ini sedang memperagakan sebuah gaun pengantin. Ya, hanya itu.

Di dalam wajah pucat itu, sama sekali tak ada ekspresi kebahagiaan seorang pengantin wanita. Tidak pula ada kesedihan, atau keputus asaan seorang teraniaya. Kemarahan atau dendam tersembunyi begitu dalam. Manik mata di dalam wajah oval itu terlihat hampa bak lubang hitam.

Lihat selengkapnya