Love In The Time Of Pandemic

waliyadi
Chapter #35

Bab 35

Perang komentar pun di mulai, orang-orang mulai memberikan komentar mengenai fisik Ano di kolom Instagram. Menulis betapa pendek serta tidak memiliki selera fashion yang baik. Yang lain, membeberkan bahwa Ano tidak lebih dari pada gadis miskin yang berasal dari Depok. Komentar dengan respon terbanyak, tentang bagaimana bisa Divo memilih cewek seperti Ano? Walaupun hanya terdapat lima belas foto diakunnya namun, semuanya mendapatkan ribuan komentar dan akhirnya Ano memutuskan untuk log out saja.

Satu-satunya cara menghubungi Divo adalah dengan mail chat dan mailphone melalui smarTab, beruntung Ano ingat jelas alamat email Divo dan mencoba untuk mengirimkan email dan menelpon melalui Google meet. Tapi, itupun nihil sama sekali tidak ada respon. Pikiran dan hati berkecamuk, mengapa di saat seperti ini Divo malah menghilang? Namun, Ano tetap berpegang teguh bahwa, Divo sedang sibuk mempersiapkan pelarian mereka ke Swiss.

Membaringkan dirinya di sofa dan berusaha untuk menjernihkan pikiran, kehilangan pekerjaan, gelombang ketiga dan hilangnya Divo merupakan kombinasi mematikan. Matanya mulai berkeliling dan tidak ada satupun di dalam rusun ini yang mampu mengalihkan pikiran dari betapa nestapa nasibnya. Satu-satunya hal yang membuat Ano tidak hilang akal adalah, keyakinan dirinya terhadap Divo. Ia ingat waktu pertama kali datang ke sini, betapa senang hatinya mendapatkan semuanya. Tempat tinggal, kulkas dan hidup mendapat bantuan. Semuanya kini tetap sama hanya saja, terdapat retakan dibeberapa tembok, kulkas udah mulai menguning dan mengeluarkan dengungan, sofa ini pun beberapa jahitannya mulai lepas. Ano memang tidak terlalu terampil dalam merawat barang-barang, ia hanya berusaha membuat bersih saja.

Ia kemudian teringat kata-kata Mira tadi dan mencoba untuk mencari tahu tentang Divo lewat jagat maya. Pencarian Ano dipusatkan pada forum-forum seperti detik dan kaskus, terdapat thread mengenai cowok-cowok tampan yang masih tersisa di Jakarta dan Divo salah satunya. Ano memutuskan untuk membuka thread forum detik karena, sudah dibuat dari tahun 2025. Matanya memicing mengamati layar handphone.

Halaman satu, hanya memuat berbagai foto Divo tapi, semakin ke sini semakin terbuka sifat asli Divo. Ada banyak pengalaman one night stand dari cewek-cewek se-Jakarta, mereka menceritakan bagaimana setelah satu malam di suite, Divo menjadi sulit dikontak lalu banyak, pengalaman diajak fancy dinner sebelum akhirnya berakhir di ranjang. Tapi, kepercayaan Ano tidak goyah sebab, ia sudah tahu bagaimana Divo didekati seluruh cewek se-Jakarta.

Ano pindah ke thread lain yang membahas style Divo, kemeja slimfit, jas dan berbagai jam tangan dibahas dalam thread ini. Ia tidak terlalu tertarik membaca berbagai gaya Divo dan mulai melompat dari halamn awal sampai akhir dengan cepat.

Thread lainnya cukup menarik perhatian Ano karena, membahas kehidupan Divo mulai dari keluarga sampai masa kuliah. Thread ini hanya membuat Ano geleng-geleng kepala saja sebab, 90% isinya merupakan karangan. Orang-orang ini menuliskan apapun yang mereka mau dan disetujui oleh yang lain. Betapa menggelikan saat membaca bahwa, Divo berasal dari keluarga kaya raya yang sudah tewas saat gelombang kedua dan ia mewarisi seluruh kekayaan keluargaanya.

Sampai, pada thread yang membahas relationship & s** rules sebuah thread, yang membahas details rules berkencan dengan setiap lelaki single yang tersisa di Jakarta. Terdapat sub thread Divo dan paling banyak mendapatkan readers ketimbang sub thread cowok lain dengan tagline di header. Siapapun yang mendekati atau didekati oleh Divo, harus membaca rules ini.

Dating rules with Divo Putra Perdana

Yang pertama adalah, tidak boleh ada foto maupun video. Saat berkencan dengan Divo dilarang untuk mengambil foto. Divo tidak suka dirinya di foto dengan perempuan lain.

Kedua, Divo tidak pernah jadi orang pertama yang meminta. Seperti pria-pria lainnya yang tersisa di Jakarta, Divo tidak akan pernah jadi orang pertama yang meminta maka, harus dari pihak perempuan yang meminta. Jadi jangan ragu-ragu untuk mengajak kencan atau sekadar minum kopi (Divo tidak minum kopi tapi, champagne)

Ketiga tidak ada yang boleh tahu sampai semua berakhir. Kalau kalian mujur bisa berkencan dengan Divo pastikan tidak ada yang tahu! Atau kencan kalian akan selalu distalking.

Keempat, jangan pernah berharap. Nikmati Divo selagi bisa dan jangan berharap banyak apa lagi berharap terlalu jauh.

Ano mengingat bahwa selama ini dirinya sama sekali tidak pernah berfoto dengan Divo dan satu-satunya foto yang diambil membuatnya kehilangan segalanya lalu, ia mengingat saat pertama kali Divo masuk ke dalam rusun ini, ia tidak meminta tapi, memaksa dan menawarkan dirinya selanjutnya Ano pun ketagihan. Selama ini tidak ada yang mengetahui hubungan mereka, kemana pun pergi selalu ke tempat sepi, satu-satu momen mereka pergi bersama adalah saat ke Green Office Park dan itu sebagai atasan dan bawahan. Sekarang dirinya sendiri karena karena terlalu berharap.

Menyadari semua itu rasanya, seperti ditabrak truk di siang bolong. Seluruh tubuhnya bergetar dan Ano berusaha untuk tidak hancur berkeping-keping di dalam rusun. Pada akhirnya Ano menyesali kebodohannya percaya pada Divo, percaya bahwa cowok tertampan seJakarta jatuhn cinta pada dan percaya mereka berdua bisa hidup bahagia dalam bungker di Swiss. "Bodoh dan naif." Gumam Ano pada dirinya sendiri.  

Ia menekuk kakinya dan memeluk diri sendiri, mengambil posisi fetus dan berkata. "Google music play I Can Dream Can't I by The Carpenters." 

As we eye

The blue horizon's bend

Earth and sky

Appear to meet and end

But it's merely an illusion

Like your heart and mine

Lihat selengkapnya