Love in Trap

tenguyakuza
Chapter #2

Sebelumnya #2

Beberapa minggu yang lalu.


Derap langkah para mahasiswa kelas C semester 5 berlarian masuk ke dalam kelas salah satu dosen paling disiplin. Satu detik mereka lebih lambat, tak akan ada pintu yang terbuka untuk mereka belajar hari itu. 


Lani, si ketua kelas. Berjalan dengan santau saat yang lainnya berlarian mencari kursi agar tak berada di line paling depan. Ia tak ingin capek-capek berebut sepeti teman-teman. Baginya duduk di manapun sama saja. Dosen akan tetap berkeliling untuk mengecek daftar hadir atau sekedar melempar pertanyaan kepada para mahasiswanya. 


Hari ini adalah pertemuan kedua di semester ini. Semangat belajar masih tinggi setelah gempuran libur semester panjang kemarin.


Karin menangkap sesosok mahasiswa asing, baru pernah ia lihat. Minggu kemarin anak itu tidak terlihat di kelasnya. Juga kelas yang lain di semesternya. 


"Mahasiswa baru? Atau pindahan?" Tanya Lani memastikan sebagai ketua kelas


Dia acuh saja. Tangannya sibuk menggambar sketsa. Telinganya tersumpal earphone putih.


"Pantes gak denger, kupingnya disumpel." Lani memggerutu dan memilih pergi tanpa melanjutkan investigasi.


Tak berapa lama dosen datang. Langsung menutup pintu dan menguncinya.

Baru satu menit setelah memberi salam sebelum mengajar, seseorang mengetuk pintu.


"Kamu, hey, buka pintunya lihat siapa yang datang." Kata dosen kepada salah satu mahasiswa yang duduk di dekat pintu.


Sesuai perintah, ia membuka pintu lalu duduk kembali ke bangkunya. Seorang mahasiswa bertubuh gempal tersenyum menganggukkan kepalanya.


"Permisi pak, boleh saya masuk?" 


"Boleh, tapi tolong pintunya ditutup dari luar yah!!" Kata dosen.


Mahasiswa tadi mencerna perintah beliau. Dia masuk ke dalam kelas lalu hendak menutup pintu. Di depan pintu ia berdiri mencerna kalimat " tutup dari luar yah!"


Ia pun mengikuti perintah lalu menutup pintu dari luar. Setelah menutup pintu barulah dia sadar sekarang dia berada di luar kelas lagi. 


Seluruh mahasiswa di kelas itu sontak tertawa terbahak melihat aksinya yang dengan polos mengikuti perintah dosen. Menutup pintu dari luar artinya dia tidak diizinkan masuk ke dalam kelas. Dengan wajah innocent dia pun pergi meninggalkan ruang kelas yang sudah ia tutup dari luar.


Dosen melanjutkan kuliahnya. Memberi sedikit penjelasan lalu melemparkan beberapa pertanyaan kepada para mahasiswanya. 


Mendadak kuis. Di akhir sesi perkuliahan, mendadak dosen membagikan lembaran kertas.


"Sekarang kita kuis. Silakan dengarkan pertanyaan yang sya bacakan dan kaian segera tuliskan jawaban di lembar kertas yang saya bagikan itu."


"Haaaaa...." Sontak semua terkejut, suasanya kelar menjadi riuh


"Stop, diam..diam.. Silakan siimak baik-baik atau kalian tidak akan mendengar pertanyaan saya." dosen sedikit menggebrak mejanya membuat para mahasiswa tediam.


Suasana kelas hening selama dosen membacakan pertanyaan. Mereka menuliskan jawaban di kertas masing-masing.


"Itu saja pertanyaan saya, silakan dilanjutkan menjawab. Lani. Tolong setelah ini kumpulkan semua jawaban teman-teman kamu." 


"Siap pak."


Dosen duduk di mejanya di depan kelas dan emlanjutkan aktivitasnya mengetik sesuatu. Sesuai perintah, Lani berdiri berjalan mengelilingi meja teman-temannya untuk meminta lembar jawaban mereka.


Langkahnya terhenti di bangku paling belakang. Mahasiswa asing tadi menarik paksa lembar jawaban teman di sebelahnya dan mencengkeram kerah pemilik jawaban itu untuk mengikuti perintahnya. Lani sedikit heran, belum pernah ia melihat mahasiswa ini di kelasnya tapi sudah berlagak jagoan.


"Heh, nggak boleh nyontek. lepasin temen gue!!" Bentak Lani pada mahasiswa asing itu


"Siapa lu sok-sok an perintah gue? Dosen?" jawabnya sengak


"Gue ketua kelas, dosen nyuruh gue kumpulin lembar jawab. Sini jawabannya!"


"Gue belum selesai." Mahasiswa iu dengan entengnya menyalin jawaban dari mahasiswa yang ia cengkeram tadi


"Nyontek lu? Kembaliin lembar jawaban dia atau gue laporin ke dosen!!" Lani mulai emosi


"Gue bilang tunggu belum selesai." dia masih santai menulis


Lani merampas paksa jawaban yang ada di depannya, membuat dia geram lalu berdiri menantang Lani.


"F*ck!!! Gue bilang bentar.!!" Suara kerasnya membuat seisi kelas terkejut dan diam.


Lihat selengkapnya