Love Is Him

SavieL
Chapter #23

.: Your Love :.

Rara sudah siap sejak subuh. Dia terlihat gugup hari ini. Wajahnya agak pucat dan ia hanya memakan sedikit sarapannya. Sikap Rara sangat kontras dengan papa dan mama yang sejak tadi sudah terlihat gembira. Mereka tidak sabar ingin menyaksikan aksi anaknya di babak final.

Rara terlihat sangat kacau—menyambut babak final yang tinggal hitungan jam. Aku mengambil sisir, lalu mulai menyisir kembali rambutnya yang berantakkan. Mama sering melakukannya saat aku gugup, biasanya perasaanku jadi lebih baik setelahnya.

“Kamu gugup?” Tanyaku, sambil menyisir rambut Rara.

Rara menelan ludah, lalu mengangguk.

“Kenapa?”

“Aku takut, kak. Bagaimana kalau aku tidak bisa menjawab pertanyaannya? Bagaimana kalau aku salah menjawab? Bagaimana kalau kelasku gagal karena aku lalai?” Tanyanya murung.

“Kamu mau mundur sekarang?” Aku tersenyum sambil mengikat rapi rambutnya.

Rara menoleh menatapku. Lalu terdiam.

“Rasa takut itu harus dihadapi, sayang. Kamu sudah berlatih keras bersama Siti, Beni, dan kak Ivan. Jangan sia-siakan semua yang sudah kalian lakukan selama ini. Jangan biarkan ketakutan itu, mengecilkan harapan dan kepercayaan yang kamu punya.” Aku mencium kening adikku.

Rara memelukku, erat. Ia masih terlihat tegang, tapi dia sudah jauh lebih baik.

Pikiranku melayang pada Ivan. Bagaimana dia sekarang? Apa yang sedang ia lakukan? Apakah dia gugup? Apakah dia khawatir? Entahlah. Pertanyaan itu terus berputar di kepalaku. Aku ingin berada di sampingnya saat ini.

Aku sangat merindukannya.

Aku menimbang sejenak, lalu mengambil ponselku. Aku mengetik pesan untuknya.

'Semangat ya!'

Aku membaca pesan itu berkali-kali, setelah mengirimnya. Aku sangat bodoh, kenapa aku hanya menuliskan kalimat itu? Apakah dia mengerti maksudku yang sesungguhnya? Bahwa aku ingin berada disampingnya saat ini. Seharusnya aku menulis sesuatu yang lebih jelas lagi. Tanda pesan masuk berbunyi.

'Pasti.'

Lihat selengkapnya