LOVE IS IDIOT

Jessy Anggrainy Rian
Chapter #13

BAB 13. RUJUK

Eve!! Dia turun dari lantai 2 dengan sangat seksi dan hanya menggunakan kemeja Dee! Jantung gue berdegup sangat kencang. Otak gue udah mikir super macem-macem. Sakit, hati gue sangat sakit. Gue segera berbalik dan ingin segera keluar dari penthouse Dee. Gue berharap Eve nggak ngeliat gue.

“Deeee!! Manager kamu udah datang!” teriak Eve.

Duuuuhhh.. sipuuuttt.. kenapa sih lelet amat mau kabur juga.. Oh Tuhan, mengapa cobaan ini nggak ada abisnya. Gue lekas berbalik dan tersenyum canggung ke Eve. Dee segera turun dari lantai 2 dan nyamperin gue dengan wajah biasa, seperti semalem nggak ada kejadian apapun antara gue dan dia. Gue liat Dee udah siap buat berangkat.

“Good morning ibu Manager” kata Eve dengan genit sambil menggandeng tangan Dee.

Dee kelihatan nggak nyaman, tapi dia nggak bergeming. Dee hanya mandangin gue.

“ Waaah asiknya kamu sayang, dapet manager seperhatian ini” sambil ngambil sandwich dan kopi yang gue bawain buat Dee.

“Bukan! Itu punya saya kok!” kata gue refleks ngambil kopi dan sandwichnya.

Malu gue! Apakah gue berlebihan nunjukin perhatian kayak gini? Sayang? Eve panggil Dee sayang? Apakah mereka balikan lagi? Bukan urusan lu Jen!

“ Ayo jalan” kata Dee mendahului gue.

“ Dee! Inget semalem kita..” Eve berusaha mencegat gue dan Dee yang akan berangkat.

“ I know!” sanggah Dee, kemudian tiba-tiba menarik tangan gue.

Entah Dee ngelamun atau apa, sampe ke lift dia masih megangin tangan gue.

“ Tenang, gue nggak akan jatoh kok, jadi lu boleh lepasin tangan gue” kata gue mencoba casual.

Dee kelihatan terkejut, kemudian dia melepaskan tangannya. Situasi mendadak canggung, Dia memperhatikan kopi dan sandwich yang dipegang gue.

“ Buat gue kan?” tanyanya.

“ hah? Bukaaann.. ini buat gue kok” kata gue bohong, seraya menyeruput kopi dan makan sandwichnya.

“ minta..” dan secepat kilat dia nyeruput kopi dan makan sandwich dari tangan gue. Laaahhh itu kan bekas gue! Ciuman nggak langsung dong kita. Jen, sadar ih! Udik amat, udah biasa kali jaman sekarang mah. Inget, Dee udah punya Eve. Ting! Pintu lift terbuka dan kami udah sampai di lobby. Jadi biasanya Dee turun dan nunggu di lobby, gue lanjut ke basement ambil mobil dan jemput Dee di Lobby. Ngerti kan tugas supir. Sebelum keluar lift, Dee ngacak-ngacak rambut gue.

“ Jangan mikir macem-macem!” katanya, lalu keluar lift.

Pintu lift tertutup, otak gue masih loading. Kenapa? Kenapa Dee minta gue nggak mikir macem-macem? Mikir macem-macem tentang apa? Eve? Atau dia ngingetin gue nggak usah GR karena dia nyeruput kopi sama makan sandwich gue? Kenapa Dee peduli sama apa yang gue pikirin? Ting, pintu lift kebuka dan gue segera menuju ke mobil. Gue harus lupakan dulu kejadian barusan. Gue jemput Dee di lobby dan kami berangkat menuju Rumah Produksi MobMovie.

Sesampainya disana, waktu menunjukkan pukul 09.30. Kami diantar masuk oleh bagian front office ke ruang meeting. Nih si cewek front office mesem-mesem terussss tau si Dee yang dateng. Sesampainya di ruang meeting, dia nyalain AC dan ambilin minum untuk kami berdua. Kemudian dia keluar ruangan dan meminta kami menunggu.

 Ruang meetingnya besar dan dingin. Ditengah ruangan ini ada meja gede banget, dikelilingin puluhan kursi. Biasanya, sebelum sebuah proyek film atau serial dimulai, semua cast dan crew akan dikumpulkan disini untuk perkenalan, briefing dan reading naskah. Sumpah ini hawanya dingin banget. Pagi-pagi gini ngapain sih nyalain AC sedingin ini?

Lihat selengkapnya