Love is (not) War

Aulia Fitrillia
Chapter #2

Bab 2. Breathe

Persaingan antara Nana dan Okta dengan cepat menyebar ke forum sekolah. Mereka dengan serius membuat judul: "Hanya Cinta dan Pemred". Sungguh enggak kreatif! Curiga yang bikin Cecillion dari Mobile Legends. Ketika melihat username-nya, Nana dengan cepat tahu kalau dia tengah masuk portal berita gosip.

@Telinga.sekolah:

'Ada drama panas di sekolah yang gak boleh dilewatkan, guys! Kabar terbaru dari dunia redaksi sekolah kita tercinta, di mana dua orang calon Pemred lagi bikin heboh! Bukan cuma jabatan, tapi CINTA yang menjadi korban!!!

Jadi gini, saudari Zanna Ismaya alias Nana sangat berambisi jadi Pemred. Di sisi lain, pacarnya Okta yang gak kalah ganteng kayak mimin ternyata daftar jadi Pemred juga! Keren 'kan?! Kalian dukung yang mana, guys?!'

"Berita gak jelas!" Nana merasa tak perlu lagi membaca lanjutan beritanya. Hatinya sudah sangat kesal.

SMA Cendekia memang mempunyai forum khusus siswa bernama TalkEd yang merupakan gabungan dari talk dan education. Bukannya jadi lapak edukasi, kok, malah jadi lapak sensasi?!

TalkEd dirancang sama seperti media sosial. Ada grup kelas dan ekstrakurikuler serta pemberitahuan penting untuk info ujian, tugas, atau acara sekolah yang langsung terhubung dengan semua pengguna. Selain itu, terdapat fitur diskusi yang memungkinkan siswa untuk memposting, memberikan like, bahkan komentar-komentar tidak mengenakkan.

[@makan.bang: Kalau secara kualifikasi, sih, level keduanya beda jauh. Nana lebih banyak main sama sastra, sedangkan kualitas Okta udah gak diragukan lagi. Ya ..., buat Nana banyak-banyak minta dukungan aja, deh. Soalnya udah ketahuan banget siapa yang bakal terpilih. Haha.]

[@anak.baik123: Secara kemampuan Okta di dunia berita emang gak kaleng-kaleng, sih. Coba hitung, udah berapa kali tu cowok menang lomba berita yang diadain kampus-kampus ternama?]

[@Tata77: Kalau Nana menang, itu bukan prestasi, tapi mukjizat.]

[@istri.taehyung: Kalau aku jadi Nana udah malu duluan, tuh. Mending langsung ngundurin diri aja, deh.]

Hei. Seburuk itu 'kah kemampuan Nana sampai orang-orang dengan mudah menghardiknya?

[@Meri.posa: Lucu, ya, padahal pacaran malah jadi saingan.]

[@ameysia: Eh, katanya mereka udah putus, loh.]

[@Meri.posa: Oh, ya? Pantes sekarang berantem jabatan.]

Nana menghela napas kasar. Sakit hatinya makin menjadi-jadi. Marah, jengkel, malu semua menjadi satu. Rasanya ingin masuk ke layar ponsel terus ngejambak yang punya akun!

"Siapa, sih, admin lambe turah sekolah ini? Kok bisa bikin postingan-postingan gak bermutu kayak gini?!"

Nana tadinya ingin menutup aplikasi, tetapi jemarinya tidak kunjung bergerak. Perhatiannya malah teralihkan pada ikon dipojok kanan atas.

Okta sedang online sekarang. Jadi, Nana mencoba untuk menunggu beberapa saat. Apakah Okta sudah membaca komentar-komentar itu? Bagaimana responsnya? Nana penasaran.

Satu menit.

Dua menit.

Okta langsung offline tanpa meninggalkan aktivitas apa-apa. Tanpa pembelaan. Seolah-olah semua yang terjadi memang sudah sepantasnya terjadi.

"Dih." Nana melemparkan ponselnya ke kasur dengan kesal. "Bikin klarifikasi, kek. Apa, kek. Ini enggak, malah kabur!"

Sebenarnya apa, sih, yang diinginkan cowok itu? Bahkan sejak Nana memutuskan hubungan mereka, Okta tak mengejar atau memberikan penjelasan apa-apa.

"Ok, fine!" Jika memang Okta ingin bermain rahasia-rahasiaan, maka Nana akan mengikuti permainannya. Memang dipikirnya Nana selemah itu apa?!

"Kalau dipikirnya aku bakal mundur, dia salah besar!"

Ingat baik-baik. Nana akan menjadi Pemred dan mengalahkan Okta! Bahkan tak ada satu orang pun yang dapat menggentarkannya.

Lihat selengkapnya