Suasana kantin sekolah sudah mulai padat, tidak heran lagi karena setiap jam istirahat pertama, siswa-siswi SMA Pambudi Nusa pasti akan langsung menyerbu kantin sekolah untuk membeli sarapan. Termasuk Alexa, Sarah, Alea dan Jenny yang kini sudah duduk disebuah meja kantin sambil menunggu pesanan makanan mereka datang.
“Asli, laper banget gueeee!” Keluh Sarah sambil menidurkan kepalanya diatas meja kantin.
“Sabar kali, lo gak liat itu mang Tarjo udah diserbu anak-anak yang pengen beli ketoprak juga?” Jawab Alea sambil mengarahkan pandangannya menuju kearah warung ketoprak mas Tarjo yang memang tidak pernah sepi pembeli setiap jam istirahat sekolah.
“Lo tadi pesen apa lex?” tanya Jenny sambil melihat kearah Alexa yang terlihat tengah sibuk menatap layar ponselnya itu.
Setelah menunggu beberapa detik, belum ada sama sekali kata-kata yang keluar dari mulut Alexa. Cewek itu malah terlihat semakin serius menatap ponselnya.
Jenny-pun langsung berdecak pelan sambil mengetuk-ngetuk permukan meja kantin hingga menimbulkan suara. Saat mendengar suara itu, barulah Alexa mengangkat kepalanya dan melihat kearah Jenny.
“Kenapa Jen? Sorry, tadi gue lagi gak fokus.” Jawab Alexa sambil tersenyum cengegesan.
“Gak fokus apa lagi baca webtoon pujaan lo itu?”
Alexa kemudian terkekeh pelan. “Sorry deh! Abisan episode terbarunya lagi seru, nih! Tapi beneran Jen, barusan lo tanya apa?”
“Gak jadi, udah lanjutin aja bacanya!” Jawab Jenny sambil memasang wajah cemberut.
“Sumpah, bentar ya, guys! Ini dikit lagi selesai, abis itu gue janji gak buka hape lagi! Suweeeer!” Seru Alexa sambil membentuk tanda ‘peace’ dengan jari-jari tangannya.
Teman-teman Alexa yang lain hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka setelah mendengar ucapan Alexa barusan. Seakan sudah sangat paham bahwa Alexa memang tidak pernah bisa diganggu jika webtoon favorit-nya itu sudah memunculkan episode terbarunya.
Alexa kemudian kembali fokus melihat layar ponselnya untuk menyelesaikan bacaanya yang sempat tertunda. Lebih cepat lebih baik bukan? Supaya teman-temannya itu tidak semakin jengkel padanya.
Tiba-tiba saja, sebuah mangkuk bakso lengkap dengan isiannya itu diletakkan tepat dihadapan Alexa. Cewek itu lantas melirik kearah pesanan bakso-nya yang sudah sampai itu, dan pas sekali episode webtoon yang sedang dibacanya itu juga sedikit lagi selesai.
“Makasih, ya! Bude!” Ucap Alexa sambil mengalihkan pandangannya menuju wanita paruh baya yang memang akrab disapa 'bude' oleh siswa-siswi SMA Pambudi Nusa itu.
Bude yang kini sudah berdiri disebelah meja kantin yang ditempati Alexa dan teman-temannya itu kemudian tersenyum ramah sambil mengangguk pelan. Sekilas info, bude adalah istri dari Pakde Kumis—penjual bakso dikantin sekolah, sekaligus langganan Alexa sejak masuk ke SMA Pambudi Nusa.
“Sama-sama, non Alexa.” Jawab Bude dengan logat jawanya yang terdengar sangat medok. “Sama ada titipan nih buat non…”
Bude lalu meletakkan sebuah lollipop dengan bungkus berwarna merah jambu itu disebelah mangkuk bakso Alexa, ditambah sebuah lipatan kertas berwarna putih yang diletakkan berbarengan dengan lollipop tersebut.
“Eh?” Alexa lantas mengalihkan pandangannya dari lollipop tersebut dan menatap Bude dengan ekspresi penuh tanda tanya. “Dari siapa bude?”
“Cieeeee!” Seru Sarah yang langsung menggeser posisi duduknya ke dekat Alexa. “Sekarang Ravi kayaknya makin romantis aja nih sama lo! Pake kirim-kirim surat segala!”
“Ayo, lex! Coba buka itu kertasnyaaa!” Susul Jenny kemudian.