Cinta terlarang, Kata untuk menggambarkan cinta yang tumbuh tidak pada tempatnya. Tapi bagi Jayanegara, tidak ada yang namanya 'cinta terlarang' -yang ada hanyalah orang-orang yang tidak tau diri. Dia cukup tau bahwa dia salah satu pria brengsek yang tidak tau diri, bagaimana tidak? Sebagai raja Majapahit dia justru mencintai adik tirinya sendiri, Dyah Gitarja, putri mendiang ayahnya, Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardana (Raden Wijaya) dengan Nyonya Gayatri, satu-satunya istri Raden Wijaya yang masih hidup.
Entah sejak kapan, yang ia tau rasa yang dulu ia pikir kasih sayang adik dan kakak rupanya rasa itu tumbuh semakin agresif seiring berjalannya waktu dan menggila saat tau Gita (Dyah Gitarja) juga memiliki perasaan yang sama.
Hanya bimbang dan rasa sakit yang selalu sertambah melanda hatinya, tidak tau bagaimana caranya bertahan hidup sebagai raja yang lemah. Sedikit goresan menimbulkan perih yang menyiksa, sedikit kesalahan menimbulkan ribuan cacian. Jayanegara cukup mengerti, lahir dari seorang selir bukanlah posisi yang menguntungkan baginya. Cintanya akan membunuh mereka berdua. Rumor tidak sedap segera terdengar jika ada yang tau perasaannya. Dia mungkin tidak siap dengan catatan sejarah yang buruk tertulis untuknya,
tapi bagaimana? aku mencintainya -tidak kami saling mencintai.