Setelah pergi dari toko buku gue, dan Alvin menuju tempat yang menjual wedang ronde dengan berjalan kaki yang letaknya tidak jauh dari toko buku itu. Alvin kemudian menanyakan kepada gue darimana gue mengetahui ada tempat yang menjual wedang ronde itu, gue pun menjawab gue mengetahui dari seseorang food vlogger, dia berkata bahwa wedang ronde ini sangat enak, dan harus dicoba, maka dari itu gue pun penasaran dengan wedang ronde tersebut. Entah kenapa secara tiba - tiba gue tersenyum ke arah Alvin tanpa sebab, dan Alvin pun tersenyum balik ke arah gue, kami berdua pun tertawa karena kami berdua tersenyum secara bersamaan. Gue kemudian berkata kepada Alvin bahwa udara pada malam hari ini sangat dingin, dan Alvin mengatakan dia sebenarnya ingin memberi gue jaket seperti yang ada di film romantis tetapi pada saat itu Alvin tidak membawa jaket, seketika gue pun tertawa. Karena angin yang sedikit keras beberapa daun yang ada di pohon sekitar gue, dan Alvin bergerak, seketika Alvin langsung berhenti melangkah. Gue pun bingun kenapa Alvin berhenti melangkah, dan Alvin pun menjawab dia sedikit takut karena biasanya dalam film horor daun - daun yang bergerak akan terjadi hal horor, gue pun tertawa sangat keras karena mendengar Alvin mengatakan hal tersebut, dan gue pun berkata kepada Alvin bahwa Alvin sangat suka menonton film horor maka dari itu Alvin sangat takut.
Sesampainya gue, dan Alvin di tempat yang menjual wedang ronde kami berdua pun memesan 2 wedang ronde hangat, suasana di tempat tersebut cukup ramai, gue melihat Alvin yang sedang melihat ke arah seseorang lelaki yang duduk sendiri sambil menikmati wedang ronde, dengan langsung gue pun bertanya kepada Alvin kenapa dia melihat lelaki itu, dan Alvin pun menjawab bahwa lelaki itu sangat kasihan karena dia hanya duduk sendiri, dan sepertinya jomblo, gue pun berkata bahwa nggak semua orang kan dapat jodohnya itu cepat, dan semua itu butuh proses. Alvin pun tersenyum.
"Tapi gue juga pernah liat ada sebuah aplikasi yang bisa cari jodoh gitu, tapi gue lupa namanya." Ucap gue.
"Iya sih gue juga tau, tapi gue takut pakai aplikasi yang kayak gitu." Ucap Alvin.
"Kenapa?" Tanya gue.
"Gue takut kalau misalnya foto profilenya beda sama aslinya apalagi yang di edit sampai yang editannya tu parah benget." Ucap Alvin dengan serius.
Gue pun tertawa.
"Elu imut juga kalau ketawa." Ucap Alvin.
"Gombal lagi elu." Ucap gue dengan sedikit kesal.
"Iya nggak apa - apa lah, mau 1000 kali gombal pun gue bakal tetap lakukan buat elu." Ucap Alvin dengan tersenyum lebar.
"Emang elu bisa sampai 1000 kali?" Tanya gue.
"Iya bisa lah." Jawab Alvin.
"Gimana?" Tanya gue.
"Elu itu kayak lampu warna - warni." Jawab Alvin.
"Kok lampu warna - warni?" Tanya gue dengan bingung.
"Iya, karena setiap ada di dekat elu hidup gue jadi berwarna." Jawab Alvin.
"Cuma itu aja? Nggak ada yang lain?" Tanya gue dengan penasaran.
"Ada." Jawab Alvin dengan penuh percaya diri.