Akhirnya Alvin pun mengantarkan gue pulang ke Rumah gue. Setelah melewati jalan yang sepi tadi sekarang kami berdua melewati jalan yang cukup ramai, banyak juga yang kami berdua bicarakan di perjalanan itu. Saat sedang berjalan ada seseorang yang menjual mainan gelembung sabun yang sedang memainkan mainan tersebut sehingga gelembung sabun mengarah ke gue, dan Alvin. Gue, dan Alvin pun bermain gelembung sabun yang dimainkan oleh penjual itu layaknya seperti anak kecil, sebenarnya banyak orang - orang di sekitar kami yang melihat kami bermain gelembung sabun itu tetapi gue, dan Alvin tidak mempedulikan orang - orang yang melihat. Kami berdua pun sangat asyik bermain gelembung sabun tersebut. Setelah gue, dan Alvin bermain gelembung sabun itu kami berdua lanjut berjalan untuk menuju Rumah gue, banyak juga hal - hal yang di bicarakan pada saat perjalanan pulang tersebut. Tiba - tiba saat kami berdua sedang jalan gerimis pun tiba hingga menjadi hujan yang cukup besar karena memang sejak tadi udara sudah terasa dingin, dan angin yang cukup kencang, hujan tersebut secara tiba - tiba semakin besar. Gue, dan Alvin pun berteduh di sebuah Halte Bus yang letaknya tidak terlalu jauh sambil berlari menuju Halte Bus, saat kami berdua berlari Alvin meneduhkan kepala gue agar tidak terkena hujan menggunakan tas ransel punya dia, dan gue nggak benar - benar lupa kalau gue juga membawa tas ransel yang bisa gue pakai, dan sesampainya di Halte Bus sekitar 3 orang yang sedang berteduh juga, di dekat gue ada seseorang Lelaki mencurigakan yang berusaha mendekati gue awalnya gue nggak sadar ada seseorang Lelaki mencurigakan itu, dan dengan langsung Alvin mengajak gue untuk berpindah sedikit dari Lelaki itu tetapi masih berada di dalam Halte Bus itu, karena masih hujan gue, dan Alvin pun masih menunggu di Halte Bus, dan tidak tau kapan hujan tersebut akan berhenti.
"Hujannya besar banget asli, nggak tau kapan berhenti nya." Ucap Alvin.
"Iya, deras banget hujannya." Ucap gue juga.
"Sabar ya." Ucap Alvin.
"Iya." Ucap gue sambil mengangguk.
"Maaf ya, gue nggak bawa jaket, kalau gue bawa jaket terus gue kasih ke elu supaya nggak kedinginan." Ucap Alvin dengan perasaan bersalah.
"Iya nggak apa - apa, santai Vin, dan gue juga nggak apa - apa kok." Ucap gue dengan tersenyum.
"Oke." Ucap Alvin.
"Makasih juga ya tadi udah mau tutupin kepala gue supaya nggak kena hujan, dan gue juga lupa kalau gue punya tas ransel juga yang bisa gue pakai, tadi soalnya buru - buru juga." Ucap gue.
"Iya, santai aja kok."
"Ooo iya, elu jadinya kena hujan ya? Sorry ya?" Ucap gue sambil memegang rambut Alvin.
"Nggak terlalu kok Raina." Ucap Alvin dengan tertawa kecil.
"Sorry banget." Ucap gue.
"Raina, gue nggak apa - apa." Ucap Alvin dengan tersenyum.
"Ooo ya udah, sorry kalau gue panik." Ucap gue.
Tiba tiba handphone gue berbunyi, ada telefon dari Tante Melani, dan gue pun mengangkatnya. Tante Melani terdengar sedang panik menanyakan gue ada dimana karena suasana sedang hujan, gue pun menjawab gue sudah berteduh di sebuah Halte Bus bersama Alvin, dan aman - aman saja, tante Melani pun akhirnya tenang, kemudian menyuruh gue untuk cepat pulang setelah hujan selesai, dan gue pun menjawab iya. Setelah Tante Melani selesai menelfon, Alvin bertanya apakah Tante Melani yang menelfon, dan gue pun berkata iya. Pada waktu itu butuh waktu yang lama untuk menunggu hujan tersebut selesai, dan kamu berdua pun tetap menunggu hujan tersebut selesai. Setelah hujan tersebut selesai orang - orang yang menunggu di Halte tadi kembali pergi lagi begitu juga gue, dan Alvin melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Rumah gue. Setelah kami berdua pergi dari Halte Bus tadi, dan hujan sudah selesai, karena gue haus gue pun meminta kepada Alvin untuk membeli air mineral biasa di sebuah supermarket, dan Alvin pun juga ikut membeli minuman pada saat itu Alvin juga membeli air mineral biasa seperti gue. Selesai kami berdua dari supermarket tadi kami berdua pun melanjutkan perjalanan kembali menuju Rumah gue.
"Raina, gue boleh minta sesuatu nggak sama elu?" Tanya Alvin.
"Apaan?" Tanya gue juga.
"Gue boleh minta nomor handphone elu nggak? Ya siapa tau nanti kita bisa saling komunikasi lewat telfon gitu?" Tanya Alvin.
"Boleh kok." Jawab gue sambil memberi nomor handphone gue kepada Alvin.
"Oke, makasih ya." Ucap Alvin setelah gue memberi nomor handphone gue.
"Iya." Ucap gue.
Setelah melewati banyak hal, dan jalan yang cukup jauh gue, dan Alvin pun akhirnya sampai di Rumah gue tepatnya di gerbang bagian depan. Karena gue tidak membawa kunci Rumah gue pun memencet bel yang ada di Rumah gue supaya ada orang yang membukakan pintu, gue memencet bel tersebut sebanyak 2 kali, dan pada akhirnya Tante Melani membukakan gue, dan Alvin pintu.
"Raina?" Tanya Tante Melani karena melihat gue sedikit saru.
"Iya Bu, ini aku." Jawab gue sambil salim kepada Tante Melani.