LOVE IN ONE NIGHT

Gerin Pratama
Chapter #1

1 . PERTEMUAN PERTAMA

Nama gue Raina. Nama panjang gue Raina Putri Siska. Gue lahir di Jakarta, tanggal 19 Maret 2001. Kedua orang tua gue meninggal sejak gue umur 16 tahun karena kecelakaan mobil, dan karena gue tidak mempunyai saudara sekarang gue tinggal dengan kakak ibu gue yang bernama Tante Melani yang sudah gue anggap sebagai Ibu gue, Tante Melani mempunyai seseorang suami yang bernama Om Fajar yang sudah gue anggap sebagai Ayah, dan mempunyai anak lelaki yang bernama Baskara yang umurnya 15 tahun yang sudah gue anggap sebagai Adik gue. Waktu dulu ketika gue SMP gue pernah mengikuti ekskul karate, maka dari itu gue pun jago untuk bela diri, dan selain jago bela diri gue juga sangat suka membaca novel romantis. Hari ini di Jakarta, tanggal 2 Januari 2020 gue berada di kamar gue yang sunyi, dan sendiri. Di novel ini gue akan menceritakan kisah cinta pertama gue dengan seseorang lelaki yang bernama Alvin. Nama panjangnya adalah Alvin Putra Wira. Gue bertemu dengan Alvin 3 bulan yang lalu tepatnya di Jakarta, tanggal 3 Oktober 2019, dan inilah kisah cinta pertama gue di mulai dengan Alvin.

Pada malam itu jam 8 malam, tanggal 3 Oktober 2019 gue pulang dari tempat les gue yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal gue sekarang dengan membawa tas yang berisi buku, dan alat tulis. Sambil mendengarkan lagu menggunakan headset. Biasanya gue di jemput oleh supir tetapi hari ini gue meminta untuk pulang sendiri dengan berjalan kaki. Suasana di perjalanan selama gue pulang adalah sangat sejuk, jujur gue senang banget sama suasana seperti ini. Tiba - tiba di perjalanan menuju gue pulang gue melihat seseorang Nenek yang ingin menyeberang jalan tetapi Nenek tersebut takut menyeberang karena jalanan sangat ramai, dan dengan langsung gue pun menghampiri Nenek yang ingin menyeberang dengan bermaksud untuk membantu Nenek itu untuk menyeberang.

"Nenek mau menyeberang?" Tanya gue.

"Iya nak, tapi Nenek takut." Ucap Nenek tersebut.

"Kalau gitu ayo Nek saya bantu menyeberang." Ucap gue dengan memegang tangan Nenek tersebut sambil melihat ke arah Nenek itu.

"Iya boleh." Ucap Nenek tersebut dengan senang hati.

gue pun langsung membantu Nenek tersebut menyebrang, dan sesampainya di sebrang jalan Nenek itu ingin mengeluarkan uang dari dompetnya tetapi gue tidak mau menerima karena gue membantu Nenek itu dengan Ikhlas.

"Nggak usah Nek saya Ikhlas kok bantunya." Ucap gue sambil menahan Nenek tersebut yang ingin mengeluarkan uang dari dompetnya

"Terima kasih ya nak." Ucap nenek tersebut dengan tersenyum.

"Iya sama - sama Nek." Ucap gue dengan tersenyum.

"Kamu anak yang baik hati, nama kamu siapa? " Tanya Nenek tersebut.

"Nama saya Raina Nek." Jawab gue.

"Sekali lagi terima kasih ya nak." Ucap Nenek tersebut dengan tersenyum

"Iya Nek, ya udah kalau gitu saya duluan ya Nek, Nenek harus hati - hati ya." Ucap gue.

"Iya nak." Ucap Nenek tersebut.

Gue pun meninggalkan nenek tersebut, dan melanjutkan perjalanan menuju pulang ke rumah gue yang sekarang. Tiba - tiba di sebuah sebuah gang gue melihat seseorang lelaki yang sedang di palak oleh 2 orang Preman yang mempunyai badan yang sangat besar. Gue melihat lelaki yang di palak tersebut sangat takut, dan tidak berani untuk melawan. Dengan cepat gue pun langsung menghampiri 2 orang Preman tersebut.

"Kalau kalian berani lawan gue juga." Ucap gue dengan wajah yang serius.

"Elu jangan sok berani." Ucap Preman 1.

"Ya elu jangan sok berani deh, cuma cewek juga sok berani elu." Ucap Preman 2.

Gue pun langsung maju, dan melawan 2 Preman tersebut dengan memukul mereka, tak lama setelah itu 2 Preman tersebut kesakitan, dan langsung pergi karena ketakutan. Kemudian gue langsung menghampiri lelaki yang terkena palak tersebut.

"Elu nggak apa - apa? Ada yang sakit nggak?" Tanya gue dengan khawatir.

"Nggak apa - apa kok, terima kasih ya udah mau selamatin gue dari preman itu." Jawab lelaki tersebut dengan menghadap ke arah gue.

"Yakin?" Tanya gue dengan khawatir.

"Iya, nggak apa - apa kok tenang aja." Jawab lelaki tersebut.

"Iya udah gue bantuin berdiri ya?" Tanya gue.

"Boleh." Jawab lelaki itu.

Lihat selengkapnya