Suara knalpot meraung-raung di sepanjang jalan lurus yang sepi, lampu jalan menerangi aspal dengan temaram. Jefri dan teman-temannya dari El Panthera sedang mengetes motor mereka di sirkuit jalanan yang sering mereka gunakan untuk latihan balap liar.
Jefri berdiri di pinggir jalan, menyulut rokok sambil memperhatikan dua temannya yang sedang adu drag sejauh 500 meter.
Tiba-tiba, sebuah motor matic melaju pelan dan berhenti di dekatnya.
"Hai, Jefri," suara lembut seorang wanita menyapa.
Jefri menoleh. Angela dengan jaket kulit ketat dan rambut panjang yang tergerai turun dari motornya dan tersenyum.
"Hai Angela." Sahut Jefri santai tak terlalu meladeni. Ia pura-pura berjongkok mengecek bagian atas mesin motornya.
Angela duduk menyamping di atas motornya. "Aku kebetulan lewat sini dan lihat kamu. Udah lama kita nggak ngobrol."
Jefri menghela napas pelan, merasa risih. Matanya kembali tertuju ke mesin motornya. Sesekali ia melihat ke arah teman-temannya yang sedang adu drag. "Kalo lo nyari Willy, dia gak ada di sini."
Angela tersenyum tipis. "Aku lagi nggak nyari Willy, kok."
Jefri menoleh sekilas, lalu membuang rokoknya ke tanah, menginjaknya pelan. "Angela, lo kan pacaran sama Willy. Lo jangan aneh-aneh deh. Gue gak mau ada masalah."
Angela melipat tangan di dada. "Jef, aku sama dia udah sering ribut. Kamu tahu kan dia… dia gampang cemburu."
Jefri tidak menjawab, hanya menatap lurus ke depan. Ia tidak menyadari bahwa Jodi, seorang anggota klub motor The Magic, memperhatikan mereka dari jauh.