Love Story of El Panthera

awod
Chapter #10

Alex

Langit mendung menggantung di atas pesantren. Sejak siang, hujan deras mengguyur tanpa henti, disertai angin kencang yang membuat pepohonan meliuk-liuk seperti hendak tumbang.

Beberapa santri sibuk membersihkan ranting dan dedaunan yang berserakan di halaman. Air menggenang di beberapa sudut, menciptakan genangan lumpur.

Di dalam kamar sederhana itu, Jefri menggigit bibir menahan sakit. Abah duduk di sampingnya, dengan tangan cekatan membalut pergelangan kaki Jefri yang bengkak dengan kain bersih.

"Hhkk… Sakit, Bah!" Jefri meringis, nyaris menendang Abah secara refleks.

Abah hanya tersenyum tenang. "Kalau sakit, berarti masih hidup, anak muda. Masa jagoan cengeng." Canda Abah.

Jefri melotot. Kepalanya digeleng-gelengkan. Bibir dimonyongkan. "Abah ngelawak ya? Ini serius! Kaki gue kayak mau copot!"

Jefri menahan erangannya sambil memejamkan mata. Tangannya dengan kuat menggenggam bantal.

Abah tetap tenang, menekan dan mengurut perlahan. "Kalau ke rumah sakit, butuh perjalanan jauh. Musim hujan begini, jalanan licin, pohon banyak yang tumbang. Ditambah listrik mati dan jalanan terhalang pohon-pohon tumbang."

Jefri mendesah kesal. "Jadi gue harus terima aja gini?"

Lihat selengkapnya