Love Story of El Panthera

awod
Chapter #15

Santri Tua Kesasar

Setelah berbincang dengan Abah, malam itu Jefri tidak bisa tidur. Pikirannya berputar-putar. Dulu, ia tidak pernah peduli pulang atau tidak. Selama ada motor, balapan, dan teman-temannya, hidup terasa bebas. Tapi sekarang, entah kenapa, ia mulai mengkhawatirkan nenek, bibinya dan adiknya di kota.

Mereka memang tidak banyak menuntut, tapi tetap saja… Sudah lebih dari dua minggu ia menghilang tanpa kabar. Apa mereka mencarinya? Apa mereka mengira ia mati?

Jefri mengerang gelisah, sesekali membolak-balikkan badan di atas kasurnya. "Sial… Kenapa gue malah jadi bingung?"

Ia bangkit lalu duduk di tepi ranjang, mengacak-acak rambutnya yang semakin gondrong. Ditatapnya lilin di atas meja yang nyaris padam. Benaknya bergumam. "Gak ada hape. Gak ada cara untuk ngasih tau siapa pun. Susah mau ngasih kabar, satu-satunya jalan balik ke kota. Naik bis kota, tapi gue gak ada ongkos. Sial. Pake dompet ketinggalan segala lagi."

Jefri menghela napas panjang. Dibaringkan kembali tubuhnya. Akhirnya, menjelang Subuh, ia baru bisa tertidur.

Ketika matanya terbuka, matahari sudah tinggi. Jefri terlonjak dari ranjangnya mendengar suara bel tanda istirahat kelas. Di luar, sayup-sayup suara santri riuh keluar kelas.

"Waduh! Gue kesiangan!" Ia buru-buru bangun dan duduk sebentar di pinggir ranjang. Merasakan perutnya yang kosong keroncongan.

Setelah mandi Jefri berjalan keluar mencari sesuatu untuk dimakan. Tempat yang ditujunya adalah kantin. Namun ketika beberapa langkah hendak masuk kantin matanya membentur satu sosok mengenakan gamis sederhana warna biru langit, wajahnya tenang dan anggun. Ustazah Sania. Yang membuat Jefri kesal, Ustazah itu tidak menoleh sama sekali. Seolah tidak menyadari keberadaannya.

"Cuek banget." Jefri mendesis pelan.

Ustazah itu membeli sesuatu, lalu memberikan uang pada Alex penjaga kantin. Setelah Sania keluar, Jefri masuk ke dalam kantin. Ia duduk di bangku di pojok.

"Baru bangun, Kang?" Alex menyapa.

"Iya nih. Semalam susah tidur." Jefri pegangi perutnya.

"Udah sarapan belum?" Tanya Alex

"Belum. Aku mau ke dapur pondok dulu Lex. Mau makan." Jefri berdiri hendak menuju dapur.

"Dapurnya tutup Kang. Tadi Mak Iyah pergi ke pasar. Dapurnya ditutup." Alex menjelaskan.

"Waduh..." Jefri pegangi perutnya sambil garuk-garuk kepala.

Lihat selengkapnya