Love Story of El Panthera

awod
Chapter #18

Sat Set Set

Setelah meletakkan dua ikat kayu bakar di dekat dapur, mereka berdua beristirahat sejenak. Hilman tetap berdiri di luar, sementara Jefri masuk ke dalam dapur untuk menaruh kayu bakar. Dapur pondok tidak jauh dari asrama santriwati, dan di pintu dapur yang terbuka, Hilman menunggu dengan santai, sambil sesekali mengamati keadaan sekitar. Tak lama kemudian, Ustazah Sania muncul membawa bungkusan plastik hitam yang hendak diberikan kepada Mak Iyah di dapur. Begitu melihat Hilman di ambang pintu, ustazah muda itu menyapa dengan ramah.

"Hilman, sedang apa di sini? Kamu sudah makan?"

Hilman tersenyum lebar, menunjukkan gigi-gigi putihnya yang cerah. "Sudah Bu Ustazah. Ibu mau ke Mak Iyah?" Hilman menggeserkan dirinya yang berdiri menghalangi pintu.

Ketika Sania hendak masuk dapur ia kembali bertanya kepada Hilman. "Kamu lagi nunggu siapa, Man?"

Belum sempat menjawab tiba-tiba Jefri keluar dari dapur. Di pintu ia berpapasan dengannya. Sania terkejut. Dilihatnya pakaian Jefri yang kotor.

"Habis ambil kayu bakar. Lagi nunggu Kang Jefri. Bu. Nah ini dia." Hilman menunjuk Jefri yang baru hendak keluar dari dalam dapur setelah menaruh kayu bakar dengan rapi.

Dan begitu pandangan mata Jefri dan Ustazah Sania bertemu, terjadi keheningan yang sangat singkat. Jefri langsung merunduk sedikit, merasa agak canggung.

"Maaf, Ustazah." Jefri merasa kikuk. Ia berdiri agak merapat ke dinding. Jalannya terhalang oleh Sania yang berdiri di ambang pintu. Ia mempersilahkan gadis itu lewat. Namun ustazah muda itu hanya berdiam diri.

Hilman yang dari tadi berdiri di pintu dapur, langsung menjelaskan dengan enteng, sambil tersenyum lebar. "Tadi Hilman disuruh Abah nganterin Kang Jefri ambil kayu bakar di lumbung."

Ustazah Sania memandang Jefri sebentar, lalu menoleh ke Hilman dengan senyum tipis. "Iya. Ibu tahu tadi siang lihat kamu pergi. Tapi kenapa lama sekali?"

Hilman melirik ke arah Jefri, dengan penuh semangat bercerita sambil mengepalkan tangannya dan memukul telapak tangan kirinya. "Tadi..."

Lihat selengkapnya