Sementara itu di kota, kasus kematian Reno terus diselidiki oleh pihak kepolisian. Klub motor El Panthera menjadi sasaran utama interogasi, karena ikat pinggang yang ditemukan di TKP mengarah pada Jefri, salah satu anggotanya.
Polisi melakukan razia besar-besaran, menyelidiki semua klub motor di lingkungan Polres, menanyai anggota-anggota mereka terkait Reno dan Jefri.
Namun, keberadaan Jefri masih menjadi misteri.
Balap liar di jalanan pun mulai sepi, karena polisi semakin intens melakukan patroli. Banyak anggota klub motor yang memilih untuk tiarap karena takut tertangkap atau dicurigai memiliki keterlibatan dalam kasus ini.
Keluarga Jefri juga tidak luput dari pengawasan polisi. Nenek dan bibinya sering ditanyai keberadaan dirinya, tapi mereka benar-benar tidak mengetahui di mana ia sekarang.
Ayah Jefri, seorang kontraktor di Bandung, juga tidak luput dari pemeriksaan. Namun, pria itu hanya mengangkat bahu, mengatakan bahwa ia sudah lama tidak berhubungan baik dengan anaknya.
***
Meski bulan tak menampakkan diri, namun bintang-bintang terlihat lebih terang di malam yang cerah itu. Para santri yang selesai Shalat berjamaah isya berhamburan menuju luar mesjid. Jefri menyusul paling belakang. Matanya seperti biasa memperhatikan sekitar ketika tiba di beranda samping mesjid. Yang dicarinya lagi-lagi tak terlihat.
Tiba-tiba terdengar teriakan para santri.
"ALHAMDULILLAH! Listrik nyala!"
Dalam hitungan detik, seluruh pondok heboh dengan kegembiraan. Beberapa santri berlarian keluar kamar menuju ke tengah lapangan basket dan berjingkrak. Para santriwati bersorak kecil di asrama putri, dan beberapa ustaz hanya tersenyum melihat euforia ini.
Jefri yang selama ini belum merasakan cahaya lampu listrik di pondok pesantren merasa ikut gembira. Ia berdiri, melihat ke segala arah pondok. Tampak sebagian lampu menyala di beberapa kelas dan beberapa kamar asrama. Beberapa santri menyalakan lampu di beberapa tempat, dan memadamkan di tempat-tempat yang tak digunakan.