Love Story of El Panthera

awod
Chapter #42

Jodoh tak akan kemana

Suasana rumah Aisyah dipenuhi aroma masakan pagi itu. Ibu-ibu tetangga juga ikut membantu menyiapkan makanan.

Pukul 10 tepat rombongan keluarga Ustaz Khalid tiba bersama keluarga Abah. Mobil berhenti di depan rumah. Ustaz muda itu turun dengan setelan baju koko putih dan sarung batik, wajahnya tampak tegang.

Di belakangnya, Jamaludin, sang kakak, mengenakan baju batik dengan peci hitam, berjalan dengan percaya diri. Nenek Khalid turun lebih pelan, didampingi seorang kerabat wanita yang membantu menggandeng lengannya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Salam rombongan Abah saat melangkah di halaman.

"Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab keluarga Aisyah berbarengan.

Tuan rumah menyambut sambil mempersilahkan masuk, lalu saling bersalaman. Setelah semua duduk, perbincangan ringan mengalir dengan hangat. Tak berselang lama, suasana hening sejenak. Abah memegang tasbih di tangannya kemudian berbicara dengan suara tenang.

"Alhamdulillah. Kita berkumpul di sini untuk sebuah niat baik yaitu menyatukan dua insan dalam ikatan yang diridhoi Allah."

Kiai itu menoleh kepada Jamaludin. "Silakan, Jamaludin, sebagai kakak dari Khalid untuk menyampaikan maksud kedatangan."

"Bismillahirrahmanirrahim. Dengan niat baik dan penuh keikhlasan, kami dari pihak keluarga Khalid datang untuk melamar Aisyah binti Abu Bakar untuk Khalid bin Yahya. Kami berharap Aisyah bisa menjadi pendamping hidup adik saya, Khalid, dalam kebaikan dan keberkahan."

Lihat selengkapnya