Love Story of El Panthera

awod
Chapter #43

Polda Metro Memburu E Panthera

Di sebuah ruangan kantor yang dipenuhi berbagai blueprint proyek, Pak Indra menekan nomor salah satu koleganya, seorang arsitek senior bernama Bram Wijaya.

"Halo, Pak Bram?" suara Pak Indra terdengar tegas.

"Halo, Pak Indra! Lama tak jumpa. Bagaimana kabarnya? Ada proyek baru?" Jawabnya dengan nada ramah.

"Kabar baik, Pak Bram. Iya. Saya butuh desain arsitektur masjid dua lantai. Ini proyek spesial."

"Oh? Masjid? Wah, menarik! Di mana lokasinya?"

"Di sebuah pesantren di Tasikmalaya."

Pak Bram terdiam sejenak.

"Pesantren? Baiklah, kapan kita bisa bertemu membicarakan desainnya?"

"Sebenarnya saya ingin segera bertemu, tapi masih ada beberapa proyek yang mendesak. Soal desain sebenarnya sudah ada. Anak saya yang membuat sketsanya."

"Oh? Anak Pak Indra yang membuat? Wah, pasti menarik. Bisa kirim sekarang?"

"Saya kirim via faksimile sekarang." Pak Indra bergegas menuju mesin faks dan mengirimkan sketsa yang dibuat Jefri.

Beberapa menit kemudian, Pak Bram menelepon kembali. "Pak Indra, desain anak Bapak ini bagus! Konsepnya matang, struktur dan estetika berpadu dengan baik. Saya siap bantu!"

Kontraktor itu tersenyum puas. "Terima kasih, Pak Bram. Saya ingin masjid ini benar-benar spesial."

"Beri saya beberapa hari untuk membuat blueprintnya, nanti kita diskusikan kembali detailnya." Ucap Pak Bram.

“Baik, Pak Bram.” Pak Indra menyelesaikan panggilan teleponnya. Setelah menutup telepon, ia menatap sketsa Jefri yang masih di mesin faks.

"Jefri, kamu lebih berbakat dari yang ayah kira." Gumamnya dengan senyum merekah.

***

Lihat selengkapnya