Masa SMA atau yang umumnya disebut Masa Putih-Abu menurut kebanyakan remaja merupakan masa terindah yang dilalui bagi banyak orang yang merasakannya.
Bermain dan tertawa bersama teman, mengagumi senior secara diam-diam, dan masih banyak lagi peristiwa lainnya yang pasti dilalui oleh remaja pada masanya.
Remaja pada zamannya memiliki karakter yang berbeda-beda setiap orangnya. Entah yang pendiam, banyak bicara, sombong, arogan, jutek, cuek, acuh, happy virus, pecicilan, troublemaker, dan masih banyak yang lainnya.
Ah bicara soal Troublemaker, kalian pernah mendengarnya, 'kan? Tidak asing lagi bukan di telinga kalian? Atau kalian para remaja malah memiliki teman seorang troublemaker?
Troublemaker merupakan sebutan yang cocok bagi mereka si pembuat onar, biang kerusuhan, mem-bully para murid yang menurut mereka adalah seorang nerd.
Pasti ada saja bukan remaja seperti itu di sebuah sekolah. Tidak aneh jika 1 atau 2 orang bahkan bisa lebih menjadi troublemaker di sekolah mereka.
Seperti yang satu ini. Di sebuah sekolah yang berada di daerah Kota Kembang, Bandung. Terdapat dua orang remaja terkenal sebagai biang rusuh di sekolah mereka. Satu orang perempuan dan satu orang lelaki.
Jessy Myesha Rosalind
Anak kelas 12 IPA 5 yang menjabat sebagai Ketua organisasi MPK dan Ketua ekskul ICT di sekolahnya. Jika kalian pikir sifatnya akan sangat baik karena posisinya yang sangat bagus, kalian salah besar. Sifatnya justru berbanding terbalik jika melihat dari posisi dan jabatannya.