"DAVE, BANGUN!!"
Seorang wanita cantik berumur 38 tahun itu tengah sibuk menyiapkan segala kebutuhan keluarganya. Menyiapkan baju suaminya, memasak, menata makanan, memandikan kedua anaknya yang masih kecil, termasuk membangunkan anak sulungnya. Sambil memakaikan baju pada kedua anaknya, ia terus berteriak membangunkan sang anak pertama yang tak kunjung bangun.
"DAVE, SEKOLAH!! SUDAH JAM 7 KURANG 15 MENIT. KAMU MAU TELAT DATANG?!!"
Selesai merias kedua anaknya, wanita cantik ini merasa lelah. Tak lama sebuah ide muncul di kepalanya.
"Sayang, kalian bisa bantu Mamah bangunin Kakak kalian, 'kan? Mamah capek," pinta Ibu 3 anak itu dengan memelas serta memasang wajah sedih. Kedua anaknya yang masih polos merasa kasihan, akhirnya mereka mengangguk meng-iyakan permintaan Ibunya.
Kedua bocah lucu itu pergi ke kamar Kakaknya. Tanpa mengetuk, salah satu diantara mereka membuka pintu dan langsung saja keduanya menerobos masuk.
Mereka menaiki ranjang besar yang ditiduri Kakaknya. Tanpa ba-bi-bu lagi, mereka melompat-lompat diatas kasur membuat kasur berguncang keras.
"Ka-kak ba-ngun," kata bocah perempuan itu terputus-putus karena lompatannya.
"KAKAK!!! BANGUN CEPET!!!" Kini si bocah lelaki yang teriak membangunkan Kakaknya.
Sang pemilik kamar merasa terganggu dengan guncangan yang dirasakannya dan teriakan di telinganya. Ia membuka sedikit matanya dan melihat kedua Adik lucunya sedang melompat-lompat dengan senangnya.
Dengan perlahan ia bangkit lalu menangkap kedua Adik nakalnya yang sekarang berada di dalam dekapan Dave. Mereka sibuk tertawa karena sang Kakak menggelitikinya.
"Hahaha..ampun, Kak. Hahaha," tawa kedua bocah itu meminta pengampunan pada Kakaknya.
"Mau nakal pada Kakak, hm? Rasakan ini, siapa suruh kalian menjaili Kakak?" ucap Dave tak berhenti menggelitiki Adik-adiknya. Merasa kasihan karena kedua Adiknya sudah mengeluarkan air mata, Dave berhenti menggelitik mereka.
"Kalian ngapain pagi-pagi ke kamar, Kakak?" tanya Dave setelah tawa Adiknya mereda.
"Mamah culuh Avi ama Iva bangunin Akak. Jadi kita beldua tadi loncat-loncat di kacul Akak," jawab Davi si kembar pertama dengan jujur dan jangan lupakan pandangan polosnya.
"Sudah ya, Kakak mau mandi sekarang. Kalian keluar dulu, nanti Kakak susul ke bawah." Dave menyuruh Davi dan Diva untuk keluar. Tapi keduanya tak kunjung menuruti perintah Kakaknya.
Dave memandang mereka, "Kalian kenapa?" tanya Dave heran. Tak biasanya kedua Adiknya ini tidak menurutinya.
"Mau mandi baleng Akak," jawab Diva pelan. Ia takut dimarahi oleh Dave.
"Avi juga," imbuh Davi memiliki keinginan sama seperti Adik kembarnya, Diva.
"Tapi kalian 'kan sudah mandi, sudah ganteng sama cantik juga. Masa mau mandi lagi bareng, Kakak?"