Lovestory About Choirmaster

princess bermata biru
Chapter #4

Bagian 4

23. EXT. JALAN TOL REFORMASI. PAGI HARI

(backsound: musik bertempo cepat)

(zoom in pada mobil Rush berwarna biru gelap)

Dani mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Meski mengalami kelumpuhan sejak lahir, ia bisa mengemudi dengan teknologi Z4 Portable Hand Controll yang ditambahkan pada setir mobil.

Tak lama, ia tiba di bandara. Bersamaan dengan pengumuman dari announcer tentang kedatangan pesawat Garuda Indonesia rute Surabaya-Makassar.

Dani:

(V.O) “On time. Mereka nggak akan marah sama aku.”

Risha dan Frans:

(keluar dari lorong garbarata) “Dani!”

Dani menghampiri kedua orang tuanya dengan ragu. Risha dan Frans tidak memeluknya. Hanya menatapnya datar.

Risha:

“Apa kabar, Dani?”

Dani:

“Baik, Ma. Aku...”

Frans:

“Ayo kita ke rumah yang di Hertasening Baru. Tak ada banyak waktu.”

24. INT. KEDIAMAN KELUARGA SASTRANEGARA. PAGI HARI

Risha:

(duduk bersama Frans di sofa) “Apa kamu sering kemari, Dani?”

Dani:

“Sebenarnya...jarang, Ma. Sibuk soalnya.”

Risha:

“Alasan basi. Kami tak peduli jika kamu sibuk.”

Frans:

“Seperti yang kamu tahu, Sastranegara Group telah membuka cabang dan anak perusahaan di kota-kota metropolitan di Indonesia. Awalnya Kakekmu merintis usaha di bidang otomotif, setelah sukses melakukan ekspansi ke bidang energi, finance, konstruksi, dan transportasi. Sastranegara Group bisa menjadi perusahaan berskala nasional karena usaha keras dan ketekunan selama bertahun-tahun. Para pemimpinnya pun dituntut memiliki kualifikasi tertentu untuk menjalankan Sastranegara Group. Makanya Kakek mendidik Papa agar memiliki mental pebisnis, tegas, sabar, dan cerdas. Seperti itu pula ekspektasi Papa dan Mama selama mendidikmu. Dan harapan itu terealisir. Mama dan Papa sukses mendidikmu. Kami melihat sendiri mental pebisnis dalam dirimu, kemandirianmu, kecerdasanmu, wawasanmu yang luas, dan kesuksesanmu mengelola Sastranegara Organizer. Dani, sekaranglah timing yang tepat untukmu menggantikan Papa.”

Dani shock seketika mendengar kalimat terakhir Papanya.

Dani:

“Papa yakin ini saatnya?”

Frans:

“Yakin seratus persen. Sekaranglah saatnya kamu menjadi CEO Sastranegara Group.”

Lihat selengkapnya