Lovestory About Choirmaster

princess bermata biru
Chapter #27

27. Keikhlasan Diuji

Jangan takut sendiri

Kamu tak kan lagi sepi

Jangan takut kehilangan

Aku beri kekuatan

Belum saatnya menyerah

Tetap di sampingku

Bila saat engkau jatuh

Dan mulai merasa rapuh

Pundakku siap tersandar

Tanganku selalu menggenggam

Belum saatnya menyerah

Tetap di sampingku

Bila saat engkau jatuh

Dan mulai merasa rapuh

Pundakku siap tersandar

Tanganku selalu menggenggam

Ini aku

Bila saat engkau jatuh

Dan mulai merasa rapuh

Pundakku siap tersandar

Tanganku selalu menggenggam

Bahkan saat kau menyakiti

Engkau putuskan untuk pergi

Aku kan tetap menanti

Meski tak akan kembali

Ini aku (Devano Danendra-Ini Aku).

Alunan piano memenuhi ruang tamu bernuansa broken white itu. Begitu Gabriel selesai membawakan lagunya, semua anak bertepuk tangan.

“Ayah Gabriel nyanyi buat siapa? Buat Alina, ya?” tanya Alina, wajah cantiknya dihiasi kekaguman.

“Yeee…maunya! Ayah nyanyi buat Safa dan Savina, tahu!” si kembar Safa dan Savina tak mau kalah.

Gabriel hanya tertawa mendengar tingkah lucu anak-anak angkatnya. Ya, malam ini ia sengaja menghabiskan banyak waktu bersama mereka. Menebus waktu yang sempat tersita akibat kesibukan yang padat.

“Aku tahu Ayah nyanyi buat siapa. Pasti buat Bunda,” tebak Samuel dan Albert.

“Iya benar. Lagu itu buat Bunda.”

Alina, Safa, dan Savina mendesah pelan. Samuel dan Albert tampak senang karena tebakan mereka benar.

“Pasti Bunda senang sekali dinyanyiin lagu itu,” ucap Zia, matanya berbinar bahagia.

“Udah kurekam kok. Nanti kalo Bunda ke sini, akan aku tunjukkan.” janji Josef.

“Ayah, kira-kira kapan ya Bunda ke sini lagi? Udah empat hari Bunda nggak ke sini. Terakhir Bunda Najwa datang waktu hari Kamis.”

Lihat selengkapnya