Hari Jumat minggu berikutnya, Gabriel dan Najwa disibukkan dengan Komunitas Kekuatan Cinta serta Komunitas Bisa. Gabriel berada di studio Light Radio bersama Oki dan Razi, rekan sesama announcer-nya. Sementara Najwa di rumah, bersiap menanti kedatangan Renza dan Gandhi, para petinggi di Komunitas Bisa.
“Aku senang komunitas kita diangkat dalam program ini,” ungkap Oki. Melempar pandang senang pada Acha, produser program Duta Komunitas yang baru tiba. Sebenarnya namanya Marsha Andria, tapi ia lebih suka dipanggil Acha.
Acha tersenyum. “Itu karena Komunitas Kekuatan Cinta hebat dan menginspirasi. Makanya diangkat dalam program kita.”
“Thanks for your compliment, Acha.”
“You’re wellcome. Harusnya aku yang terima kasih sama kamu, Gabriel. Kamu memimpin komunitas sebaik itu, dan kamu mau di-interview sama kami.”
Acha lagi-lagi tersenyum menawan. Membuat wajahnya kian jelita.
“Well, sewaktu membaca profil Komunitas Kekuatan Cinta, hatiku langsung tergerak untuk bergabung. So, may I...?” Razi bertanya sungguh-sungguh.
“Yes you may. Kami senang sekali menerima siapa pun yang serius menolong anak-anak itu dengan tulus. Iya kan, Oki?” kata Gabriel.
“Tentu saja. Bergabunglah, Razi. Nih, aku langsung invite kamu ke group Whatsapp kami, ya.”
Sulit bagiku
Menghadapi kamu
Tapi ku takkan menyerah
Kau layak kuperjuangkan
Perih bagiku
Menahan marahku
Tapi ku akan lakukan
Bahkan lebih dari itu
Aku yang minta maaf walau kau yang salah
Aku kan menahan walau kau ingin pisah
Karna kamu penting
Lebih penting
Dari semua yang ku punya