“Bukan hanya pernikahan yang dipenuhi air mata. Upacara kematian pun didominasi air mata.”
Upacara pemakaman dimulai. Para pelayat berdiri khidmat. Rintik gerimis turun membasahi tanah. Bersamaan dengan jatuhnya gerimis, jatuh pula tetes air mata di wajah Marco, Zahra, Three Musketeers, Oki, Langen, dr. Anin, dr. Reva, Dani, Najwa, Alia, Alisha, Prof. Harini, dan Prof. Andreas. Anggota PSM dan kesebelas anak angkat ikut menangis.
“Hari ini aku kembali kehilangan sosok yang sangat berarti. Dia GABRIEL Andreas Paz. Suami dari sahabatku, sepupu dari kekasihku, malaikat untuk PSM dan anak-anak pengidap AIDS, serta sahabat kami semua yang sangat inspiratif. Seperti saat ia hidup, kematiannya pun tak pernah sia-sia. Ia memberi secercah harapan dan bahagia untuk orang lain dengan.”