Pagi ini terlihat hiruk pikuk siswa berseragam abu-abu yang berjalan disekitar kelas. Dengan emosi dan ekspresi yang bermacam-macam ada yang berbicara dengan teman-teman nya ada yabg berjalan sendiri dan masih banyak lagi. Di suatu sisi terlihat sosok pria yang cukup tampan bernama Michael mendongak kesana kemari seperti kehilangan seseorang. Ia Michael sedang mencari sosok gadis bernama Ervina.
Seketika ia menemukan nya sosok gadis cantik mungil, berwajah
dingin, dan berkulit putih yang berjalan sendiri di koridor sekolah Michael
menghampirinya dan tersenyum bahagia.
" Pagi vina ku," ucapnya sembari menutup wajah vina
dengan tas yang digandeng nya.
"Apa sih Mike, minggir napa"
"Iya ayo aku anterin kamu ke kelas"
"Lagian ngapain pake di tutup2 segala?" Ucap Vina dengan
wajah kesal
"Karena laki2 lain ga berhak jatuh cinta sama kamu karena
ngeliat wajah kamu yang cantik"
Vina tersenyum samar namun ia memasang wajah jutek. Dan menepis
tas yang menghalangi pandangannya.
"Mike, udah stop jangan lebay gitu deh"
"Kenapa?" Ucap mike sambil terkekeh
"Aku ga suka!" Ucap vina dengan juteknya dan
meninggalkan mike yang terpaku
"Vin, mau gimanapun juga gue ga akan nyerah buat dapetin
lo!!" Teriak mike
"Duh ini anak bikin malu aja" gumam Ervina
----------- jam istirahat ------------
Ervina prof
"Vin lo bodoh banget sih, kenapa kemarin lo tolak lagi si
Michael?" Ucap Rara teman dekat vina
"Gue masih belum bisa buat ngebuka hati ke dia?"
"Ini udah yang kedua kali lo, lo ga kasian apa sama mike?,
Cowok kayak mike mah gue pasti terima, udah cakep, anggota basket lagi"
"Yaudah ambil buat lo aja deh gue rela"
"Awas lo ntar nyesel"
"Lagian mana mungkin si mike mau sama lo, ngaca dong"
vira terkekeh
"Ih jahat banget sih lo jadi temen" ucap Rara kesal
"Gue juga mau ngasih ini, thanks ya" ucap Rara sambil
menyodorkan buku catatan yang di pinjamnya tempo hari
Vina cuma ngangguk-ngangguk
"Soal si Oki, dia ngajak kami nonton"
Ucap Rara memecah keheningan
"Terus?"
"Dia minta buat ngajak lo vin"
"Oki temenya pandu kan?"
"He-eh" Rara manggut-manggut
"Kapan?"
"Malam minggu ini, lo mau ya? Please.. lo tau kan ini
kesempatan gue bisa deket sama pandu, nanti kita double date lo boncengan sama
dia"
"Ngedate? Ogah.."
"Vina please," mohon rara dengan wajah memelas
"Gue mau aja tapi ngapain juga harus boncengan sama si
oki?"
"Soalnya ini rencana si oki, dia akan ngajak pandu jalan
asalkan lo mau ikut"
"Pleaseee Ervina yang cantik dan baik hati"sambungnya
"Iya ya demi lo deh gue turutin, tapi gue ga mau ngelakuin
yang aneh2"
"Aneh2 maksudnya?"
"Pokoknya kita harus jalan berempat, gue ga mau berduaan sama
oki"
"Siap bos, janji" ucap rara bahagia
"Huffftt"
------------
Michael prof
"Michael, gimana perasaan lo udah ditolak vina dua kali"
tanya haikal temannya michael
"Gatau gue kal, padahal gue udah bener2 tulus tau sama
dia"
"Hahaha, kalau gue jadi lo sih ngapain juga gue pikirin cewek
jutek kayak gtu, mending gue cari yang lain"
"Susah kal, gue udah terlanjur jatuh cinta sama dia, entah
kenapa dia itu imut, mungil, lucu, gue senang aja liatnya"
"Tapi sifat nya lo liat gimana, bukan lo aja yang di tolak,
ketua osis juga udah ditolaknya mentah-mentah"
"Gatau gue cuy. Apa gue harus nyerah ya?"
"Iyaaaa"
"Gamau"
"Dah lah"
-----------
--- pulang sekolah ---
"Vina, lo pulang mau bareng gue ga?" Tawar rara yang
setiap pulang dijemput sama kakak nya
"Ga deh, gue naik ojol aja udah pesan juga kok"
"Yaudah lo hati-hati ya vin, dah"
"Dadah"
Ervina terdiam sambil menatap siswa2 yang berlalu lalang
dengan wajah bahagia karena sudah terbebas dari sekolah.
"Vina!!" Dari kejauhan terdengar suara angga mantan
ketua osis yang pernah nembak vina dulu
"Iya kak" ucap vina tersenyum
"Bareng yuk sekali-kali. Nanti aku traktir minuman
segar" ajaknya sambil senyum sumringah
"Eh eh, ngapain lo senyum-senyum ke vinaku !!" ucap mike
yang datang dengan motor beat nya
"Lo juga vin, ngapain senyum-senyum ke dia?" Sambungnya
"Lah?" Ucap vina sebel
"Ini anak udah ditolak juga, gatau malu banget sih lo"
ucap ketus angga
"Eh, lo juga udah ditolak sama vina, depan siswa2 lagi
ditolak mentah-mentah" balas Michael
"Eh, lo udah dua kali ditolak kampret"
"Mau ribut lo?"
"Apa lo?"
Mereka saling senggol dan gelut hanya bercandaan saja sambil
ketawa-ketawa.
"Aneh banget deh, udah ah gue duluan. Bye" ucap vina
meninggalkan mereka yang saling bergelayutan
"Vinaaa!!" Teriak mereka berdua
------------
Tanpa sadar vina senyum-senyum sendiri mengingat kekonyolan mereka
tadi
"Mike, lo lucu banget sih" gumamnya
Sesampainya di depan rumahnya yang sederhana Ervina membayar
ongkos ojol dan masuk kedalam rumahnya.
"Vina pulang ma" namun tidak ada jawaban
Vina sudah tidak memiliki sosok ayah sejak kelas 1 sd. Ayahnya
tega untuk meninggalkan dia dan juga ibu nya sendiri sehingga ibu nya harus
berkerja demi membiayai hidup mereka berdua.
"Tumben belum pulang" gumamnya
Setelah berganti pakaian dia mencuci kakinya dan mengerjakan pr
langsung. Vina adalah anak yang pintar dan rajin kalau soal pelajaran.
Sesekali ia melirik layar ponselnya berharap sebuah pesan masuk
dari Michael. Benar saja ga selang waktu lama layar nya menampilkan notif pesan
whatsapp dari michael.
"Udah nyampe rumah belum vin?"
Vina tersenyum gembira dan langsung membalasnya
"Udah"
"Aku juga udah"
"Siapa yang nanya?"
"Ayo dong tanyain kek"
"Gamau"
"Kenapa vin, kenapaa? 😞😞"
"Gpp"
"Apa salahku ya tuhaan 😭"
"Hmmm"
Vina terkekeh ketika membalas pesannya michael. Dia sengaja bikin
Michael sebel dengan balasannya yang singkat. Vina hanya senang aja melakukan
nya tapi dia juga takut suatu saat Michael akan bosan dengannya tapi sejauh