Mentari pagi menembus tirai kamar Althea. Hangatnya menyentuh kulit wajahnya yang masih berbalut kantuk. Tapi bukan sinar matahari yang membangunkannya pagi itu, melainkan aroma kopi hitam yang baru diseduh dari dapur. Althea mengerjapkan mata, lalu perlahan turun dari ranjang dan berjalan pelan menuju dapur.
Luca berdiri di sana dengan hoodie abu-abu dan celana olahraga, menyuguhkan secangkir kopi untuknya.
“Gue bikin lebih manis dikit hari ini. Lo butuh energi buat ketemu kru TEDx nanti,” kata Luca sambil menyodorkan cangkir itu.
Althea tersenyum. “Makasih, suami masa depan.”
Luca tertawa kecil. “Lo panggil gue gitu terus, bisa-bisa gue ajak nikah juga lo hari ini.”
Althea meneguk kopi itu pelan. Hari ini adalah hari pertama gladi resik TEDx Jakarta. Presentasinya yang bertema "The Courage to Begin Again" telah ia persiapkan selama seminggu terakhir. Tapi pagi ini, entah kenapa ada firasat aneh yang terus mengganggu pikirannya.
***
Acara gladi resik berjalan lancar. Althea sempat bertukar cerita dengan beberapa pembicara lain yang berasal dari latar belakang berbeda—ada seniman, aktivis pendidikan, hingga penyintas kecelakaan lalu lintas. Semua orang tampak antusias, dan Althea merasa ada di tempat yang tepat.
Namun saat hendak kembali ke mobil, seorang pria tinggi dengan jas gelap mendekatinya.
“Althea Nabastala?”
Althea berhenti. “Iya, saya. Ada yang bisa saya bantu?”
“Maaf mengganggu. Saya dari salah satu media investigasi independen. Kami menerima informasi tentang seorang wanita bernama Aurora Shamara yang diduga sedang berusaha menghubungi Anda.”
Althea menegang. “Aurora Shamara?”
“Ya. Kami mendapat informasi bahwa dia ingin membuka wawancara tentang masa lalunya dengan Luca Dwipantara.”
Althea menatap pria itu lekat-lekat. “Maaf, saya tidak tertarik ikut campur dalam drama masa lalu siapa pun. Permisi.”
Ia langsung berbalik dan masuk ke mobil. Sesampainya di dalam, ia menghela napas panjang. Nama itu lagi. Aurora Shamara.
Luca pernah cerita sedikit tentang perempuan itu. Tunangan dari masa lalu Luca, yang hubungannya kandas karena luka terlalu dalam. Tapi ia tidak pernah menyangka Aurora akan kembali muncul lagi dan bahkan mencoba membuka cerita masa lalunya ke publik.
***
Malamnya, Luca baru pulang dari kantor ketika Althea menceritakan insiden di area TEDx.
“Lo nggak usah khawatir. Gue yang bakal urus. Kalau perlu, gue samperin langsung tuh orang,” kata Luca, wajahnya jelas menegang.
“Gue cuma takut dia nyeret-nyeret lo. Apalagi sekarang kita udah makin kelihatan di publik.”
“Gue udah nggak ada urusan sama masa lalu gue, Thea. Gue cuma peduli sama masa sekarang. Masa-masa gue sama lo.”